BERITA

Kebakaran Lahan di Pangkalan Bun, Jaringan Listrik Putus

" Supervisor Teknik PLN Rayon Pangkalan Bun Suprapto mengatakan api yang membakar lahan di pinggir jalan itu merembet hingga membakar kabel listrik di empat tiang listrik atau sekitar 200 meter. "

Kebakaran Lahan di Pangkalan Bun, Jaringan Listrik Putus
Ilustrasi kebakaran lahan. (Foto: Humas Kementerian LHK/www.setkab.go.id)

KBR, Pangkalan Bun - Kebakaran lahan dan hutan tidak saja menyebabkan kabut asap, namun sudah mulai merusak fasilitas umum.

Di Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), kebakaran lahan di pinggir Jalan Trans Kalimantan tersebut menyebabkan jaringan listrik putus.


Supervisor Teknik PLN Rayon Pangkalan Bun Suprapto mengatakan api yang membakar lahan di pinggir jalan itu merembet hingga membakar kabel listrik di empat tiang listrik atau sekitar 200 meter.


Di lokasi itu, Kabel Tegangan Menengah (TM) dan Tegangan Rendah (TR) putus terbakar. Akibatnya, pasokan listrik untuk beberapa desa di Kecamatan Pangkalan Banteng terganggu selama beberapa jam.  


"Ada empat gawang (tiang) berarti sekitar 200 meter, kabel TM atas terus kabel TR yang bawah itu putus juga," kata Suprapto.


Suprapto meminta kepala aparat kecamatan dan desa agar ikut berperan aktif menjaga fasilitas publik di wilayahnya. Termasuk jaringan listrik PLN. Sebab apabila terjadi gangguan, banyak masyarakat yang dirugikan terutama yang usahanya tergantung dari pasokan listrik.


Kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Tengah sudah terjadi selama hampir sebulan. Kebakaran menyebabkan gangguan asap di sejumlah kota, termasuk di Palangkaraya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.


Editor: Agus Luqman 

  • Kebakaran Lahan
  • Kebakaran Hutan
  • pangkalan bun
  • jaringan listrik
  • kotawaringin barat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!