BERITA

Harga Sejumlah Komoditas Rembang Melambung Akibat Kekeringan

"Pasokan barang ke pasar induk kota Rembang pun menjadi berkurang."

Musyafa

Harga Sejumlah Komoditas Rembang Melambung Akibat Kekeringan
Pedagang cabai di pasar induk kota Rembang melayani pembeli, Kamis pagi (13/8/2015).

KBR, Rembang – Kekeringan yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Rembang mengakibatkan puluhan hektar tanaman cabai dan tomat mati. Akibatnya, pasokan barang ke pasar induk kota Rembang pun menjadi berkurang.

Salah satu pedagang di pasar Rembang, Supangi mencontohkan harga cabai merah dari Rp 29 ribu, kini melonjak hingga Rp 32 ribu per kg. Begitu pula tomat, sekarang Rp 3 ribu per kg, naik dua kali lipat dari harga sebelumnya.

“Palawija, cabai maupun tomat, kalau cabai harga mahal, karena nggak ada hujan. Harga naik terus setiap hari. Akibatnya konsumen kurangi pembelian, karena kondisi ekonomi pas pasan. Digunakan untuk sembako dan lain lain, ya seumpama harga murah, pasti belinya juga banyak," jelasnya kepada KBR, hari Kamis (13/8/2015).

Supangi menambahkan terpaksa mencari barang dari luar daerah untuk memenuhi pasokan. Semisal Kabupaten Pati dan kawasan Bandungan Kabupaten Semarang. Dampaknya harga komoditas barang menjadi naik karena ada tambahan biaya transportasi.

Sementara itu, seorang petani tomat di Rembang bernama Karsipin mengatakan tanamannya banyak yang mati mengering. Ia tidak bisa menyelamatkannya lantaran tandon air di sungai maupun embung sudah habis.


Editor : Sasmito Madrim

  • sembako
  • palawija rembang
  • Pasar Induk rembang
  • harga komoditas

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!