BERITA

Tanggul Kritis, Sungai Citanduy Ancam Empat Desa di Cilacap

"Tiap kali musim hujan tanggul kritis bertambah parah. "

Muhamad Ridlo Susanto

 Tanggul Kritis, Sungai Citanduy Ancam Empat Desa di Cilacap
Ilustrasi Banjir. Foto: Antara

KBR, Cilacap– Ribuan warga di empat desa wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terancam banjir bandang Sungai Citanduy lantaran kondisi tanggul dalam keadaan kritis di tiga titik.

Kepala Desa Patimuan, Icuk Sudiarto mengatakan dua titik kritis ada di Desa Patimuan, masing-masing sepanjang 75 meter dan 30 meter. Satu titik lainnya masuk ke Desa Tambakreja, di hulu Sungai. Jika sampai jebol, empat desa terancam banjir bandang, yaitu Desa Patimuan, Tambakreja, Rawaapu dan Desa Cinyawang.

Icuk mengungkapkan, saat banjir, permukaan Sungai Citanduy lebih tinggi dibanding atap rumah rumah warga. Warga khawatir titik tanggul kritis tidak sanggup menahan debit Sungai Citanduy pada musim hujan mendatang. Jika Tanggul sampai jebol, lebih dari 7500 warga diperkirakan akan terdampak banjir bandang dan banjir rendaman.

"Memang sudah beberapa kali kami mengajukan perbaikan ke Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWS) di Kota Banjar. Katanya tahun ini akan dilakukan OP. Padahal kami sudah menantikan akan dibangun tahun ini. Warga sangat khawatir. Sebab kalau sampai musim hujan debit air Sungai Citanduy bisa mencapai atap rumah warga. Terutama di Dusun Wadas Jontor. Kalau tanggul sampai jebol memang mengancam empat desa," kata Icuk, Senin (10/8/2015).

Icuk mengklaim empat desa yang terancam banjir bandang sudah mengajukan usulan perbaikan tanggul ke Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWS) sejak tahun lalu. Pertemuan dengan BBWS Citanduy dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap juga sudah dilakukan. Namun, hingga saat ini perbaikan urung dilakukan. Padahal, tiap kali musim hujan tanggul kritis bertambah parah. 

Editor: Malika

  • tanggul Jebol
  • Banjir Cilacap
  • Sungai Citanduy
  • debit sungai meluap

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!