NUSANTARA

Total Urus Kembar Dempet Bima Arjuna, Orangtua Rela Menganggur

"KBR, Bandung - Orang tua bayi kembar dempet, Robby Achadiyat mengaku telah keluar dari pekerjaannya karena harus total mengurus anaknya yang ditelantarkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama 20 bulan."

Arie Nugraha

Total Urus Kembar Dempet Bima Arjuna, Orangtua Rela Menganggur
kembar, dempet, bimaarjuna

KBR, Bandung - Orang tua bayi kembar dempet, Robby Achadiyat mengaku telah keluar dari pekerjaannya karena harus total mengurus anaknya yang ditelantarkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama 20 bulan.

Menurut Robby Achadiyat, untuk kebutuhan perlengkapan sehari - hari seperti perlengkapan bayi, dibutuhkan uang senilai Rp. 5 juta setiap bulannya dari simpanan pribadinya.

"Dede sudah hampir gawat, sudah hampir meninggal tapi saya tetap berikhtiar sampai sekarang. Ya saya disini enggak usaha lagi, keluar dari pekerjaan. Semua usaha saya tinggalkan karena ya demi anak - anak. Istri saya juga hanya guru dengan gaji Rp. 350 ribu per-bulan tapi mudah - mudahan tahun depan diangkat. Jadi saya yang berkorban disini," ujarnya di ruang Kenanga, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Bandung (7/8).

Orang tua bayi kembar dempet di anus, Robby Achadiyat menjelaskan sementara untuk ongkos menginap di Rumah Sakit Hasan Sadikin ditanggung oleh Kementerian Kesehatan dari Februari 2013 - Maret 2014.

Robby menyebutkan adanya ongkos kesehatan dari Kementerian Kesehatan itu murni usahanya sendiri mulai dari mengurus ke Dinas Kesehatan Cianjur, Bupati Cianjur sampai Kementerian Kesehatan dari program Jamkesmas dan Askes yang diklaim oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin. Sekarang ini seluruh ongkos rawat inap di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dialihkan ke Badan Pengelola Jaminan Sosial.

Bayi kembar dempet anus bernama Bima dan Arjuna ditelantarkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin selama 20 bulan tanpa perawatan medis. Seharusnya bayi kembar dempet kelamin rujukan dari Rumah Sakit Cianjur sejak Januari 2013 harus dioperasi sebelum memasuki bulan puasa lalu. Alasan penundaan operasi pemisahan yaitu kekurangan alat.



Editor: Luviana

  • kembar
  • dempet
  • bimaarjuna

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!