Sampai awal Agustus 2014, ada 784 titik api yang ditemukan di Sumatera Selatan. Tiga kabupaten yang memiliki titik api paling banyak adalah Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Banyuasin.
Meski begitu, jumlah titik api cenderung turun jika dibandingkan jumlah titik api pada Juli lalu. Kepala Badan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Sumatera Selatan Achmad Taufik mengatakan, titik api dipengaruhi oleh kehadiran badai El Nino. Dinas juga sudah menyiagakan helikopter untuk memadamkan api di kawasan rawan kebakaran hutan.
Tapi El Nino bukan satu-satunya faktor, mengingat kegiatan perkebunan ikut memberikan sumbangsih pada penambahan jumlah titik api. Misalnya kebakaran lahan gambut yang banyak ditemukan di Musi Banyuasin, OKI dan Banyuasin. Di Kabupaten Musi Banyuasin misalnya, ada puluhan perusahaan sawit lokal dan internasional yang menguasai lahan sekitar 191 ribu hektar.
Tulisan ini hasil kerjasama Mongabay dengan Green Radio.