NUSANTARA

Usai Lebaran Ada Aksi Stop Kendaraan Umum Masuk Busway

"Maraknya kasus jalur transjakarta atau busway yang mudah ditembus oleh kendaraan yang bukan transjakarta dinilai sebagai bukti liarnya aturan di jalan Jakarta. Jika situasi ini terus berlanjut, diperkirakan akan banyak kecelakaan yang terjadi di jalur bus"

Usai Lebaran Ada Aksi Stop Kendaraan Umum Masuk Busway
Lebaran, Kendaraan Umum, Busway

KBR68H, Jakarta - Maraknya kasus jalur transjakarta atau busway yang mudah ditembus oleh kendaraan yang bukan transjakarta dinilai sebagai bukti liarnya aturan di jalan Jakarta. Jika situasi ini terus berlanjut, diperkirakan akan banyak kecelakaan yang terjadi di jalur busway.

“Sampai hari ini karena aparat masih membiarkan dengan pengguna kendaraan masuk jalur busway. Tanpa ada jalur busway Jakarta juga macet dan jalur busway dibuat awalnya sebagai alternatif untuk menghindari macet. Dan orang masuk ke jalur busway karena tidak ada pengawasan dan tindakan sehingga banyak yang masuk seenaknya,” kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan.

Tigor yang juga Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) mengatakan, pihaknya bersama masyarakat lain akan membuat aksi untuk mengkampanyekan untuk tidak jalur masuk busway.

“Sesudah Lebaran ini kami akan mengadakan aksi menarik dan simpatik bersama teman-teman di beberapa koridor busway untuk mengingatkan mereka tidak masuk jalur busway dan yang mau ikut silahkan saja sehingga bisa mengurangi kecelakaan di jalur busway,” ujarnya.

Kasus seorang yang mengaku anak jenderal dan menerobos jalur busway memicu penggunaan foto dan video pelanggar dan menayangkannya di sosial media. Salah satunya bisa dilihat di situs masukbusway. Di situs bisa dilihat foto-foto dari pengguna internet tentang masyarakat, pejabat dan aparat yang tertangkap basah menerobos jalur busway.

Sumber: Green Radio
Editor: Anto Sidharta

  • Lebaran
  • Kendaraan Umum
  • Busway

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!