NUSANTARA

Pengusaha Tempe Tahu Kudus Berguguran Dihempas Dolar

Pengusaha Tempe Tahu Kudus Berguguran Dihempas Dolar

KBR68H, Kudus - Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berhenti produksi karena tingginya harga kedelai impor. Pengelola Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Maruf mengatakan untuk sementara, ada 10 pembuat tahu yang berhenti produksi. 


Angka ini kemungkinan akan terus bertambah jika harga kedelai terus melambung. Dalam seminggu terakhir, harga kedelai impor di Kudus melonjak mencapai Rp 9000, dari harga sebelumnya Rp.7.500. 


Untuk menghindari bertambahnya pembuat tahu tempe yang gulung tikar, Paguyuban Perajin Tahu di Kabupaten Kudus sepakat menaikkan harga jual tahu. Tahu harganya naik menjadi Rp. 22 000 per 50 potong dari harga sebelumnya Rp 20.000.


"Jelas ada pengusaha tahu tempe yang sudah berhenti produksi. (Ada berapa, Pak?) Sementara ini yang berhenti produksi ada 10 kurang lebih, untuk sementara. Kemungkinan akan bertambah. Berhubung kemarin kita mengadakan pertemuan se-kabupaten Kudus, naik harga tahunya, untuk sementara pengusaha tahu masih bisa jalan. Sudah ada kesepakatan naik. (Naiknya berapa, Pak?) Harganya Rp 20.000  menjadi Rp 22.000,- per papan (isi 50 tahu)," kata Amar Maruf.


Amar Maruf menambahkan para pengusaha tahu dan tempe sementara ini masih bisa bertahan karena harga jual dinaikkan. Jika harga kedelai terus melonjak hingga diatas Rp 9.500  per kilo dipastikan hanya tinggal beberapa pengusaha besar yang punya stok kedelai memadai yang masih bisa bertahan. 


Editor: Antonius Eko 

  • harga kedelai
  • pengusaha
  • tahu tempe

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!