Bagikan:

Gubernur Kecam Penurunan Bendera Aceh

Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyesalkan tindakan aparat keamanan yang menurunkan bendera Aceh di sejumlah daerah. Zaini menyebutkan tindakan itu sangat provokatif.

NUSANTARA

Senin, 05 Agus 2013 15:55 WIB

Author

radio Antero

Gubernur Kecam Penurunan Bendera Aceh

bendera, Aceh, GAM, Indonesia

KBR68H, Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyesalkan tindakan aparat keamanan yang menurunkan bendera Aceh di sejumlah daerah. Zaini menyebutkan tindakan itu sangat provokatif.

Zaini mengatakan tindakan aparat keamanan tidak simpatik dan tak memperhatikan hasil kesepakatan di Jakarta pada 31 Juli lalu. Dalam kesepakatan itu disebutkan kedua belah pihak tetap melakukan langkah-langkah persuasif untuk menjaga ketenteraman masyarakat, terkait dengan keberadaan qanun nomor 3 tahun 2013 tentang bendera dan lambang Aceh. Zaini menyebutkan tidak ada perintah dari gubernur Aceh untuk penurunan bendera itu.

“Saya minta agar pihak keamanan untuk menghentikan tindakan represif kepada rakyat Aceh. Tindakan itu justru memperkeruh suasana, karena yang terjadi di lapangan adalah tindakan di luar kesepakatan pemerintah Aceh dengan pemerintah pusat,” lanjutnya.

Zaini menambahkan semua pihak harus bekerja sesuai dengan tugas pokok masing-masing, hal itu guna menciptakan suasana yang lebih kondusif selama proses klarifikasi qanun tersebut.

Zaini menyebutkan kedua belah pihak, yakni pemerintah Aceh dan pemerintah pusat sudah menyepakati untuk memperpanjang masa cooling down terhitung mulai dari 15 Agustus sampai dengan 15 Oktober 2013.

Menurut Zaini, baik pemerintah Aceh maupun pemerintah pusat sama-sama sedang berupaya mencarikan solusi terbaik yang bisa diterima semua pihak, termasuk kemungkinan perubahan bendera.

“Tapi kita tidak bicarakan apakah bendera akan berubah atau tidak. Itu tergantung kesepakatan nantinya. Bendera ini hakikatnya bukan untuk menggantikan Merah Putih, melainkan bendera daerah,” pungkasnya.

Sumber: radio Antero

Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Kabar Baru Jam 7

Badai PHK dan Tingginya Pengangguran

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 10

Desakan Bikin Layanan Konsultasi Psikologi di Kampus

Most Popular / Trending