NUSANTARA

DPRA: Mendagri Adu Domba Pemda dan Rakyat Aceh

"Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menyesalkan pernyataan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi terkait bendera Aceh. Mendagri mengatakan pemerintah dan DPR Aceh sibuk mengurusi bendera Aceh sehingga mengabaikan kesejahteraan rakyatnya."

radio Antero

DPRA: Mendagri Adu Domba Pemda dan Rakyat Aceh
bendera aceh, dpra, mendagri, gamawan fauzi

KBR68H, Banda Aceh - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menyesalkan pernyataan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi terkait bendera Aceh. Mendagri mengatakan pemerintah dan DPR Aceh sibuk mengurusi bendera Aceh sehingga mengabaikan kesejahteraan rakyatnya. 


Anggota DPR Aceh Abdullah Saleh mengatakan pernyataan mendagri itu seakan menyudutkan pemerintah daerah dan DPR Aceh. Selain itu, pernyataan tersebut bisa mengadu domba pemda dengan rakyat Aceh. 


Menurut Abdullah Saleh, seharusnya mendagri menghormati masa cooling down dengan tidak mengeluarkan pernyataan yang memancing reaksi dari pemda dan rakyat Aceh.


Abdullah Saleh menambahkan mendagri sepertinya sudah kebingungan sendiri menghadapi persoalan bendera Aceh, sehingga masih mempersoalkan bendera Aceh yang saat ini sedang pada tahap menunggu persetujuan pemerintah pusat.


Abdullah Saleh mengaku selain mengurus masalah bendera, saat ini DPR aceh juga sedang berupaya menyelesaikan sejumlah rancangan qanun prioritas tahun 2013, dan setiap rancangan qanun sudah dibagi tugas baik pada pansus maupun komisi-komisi di DPR Aceh.


Namun demikian diakui Abdullah Saleh hingga kini belum satupun qanun prioritas yang diselesaikan oleh DPR Aceh. Meski demikian dia optimistis bisa menyelesaikan setidaknya 10 rancangan qanun pada akhir tahun ini.


Sumber: radio Antero 


Editor: Antonius Eko 

  • bendera aceh
  • dpra
  • mendagri
  • gamawan fauzi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!