NUSANTARA

Beras untuk Pengungsi Rokatenda Masih Cukup

"Dinas Sosial Nusa Tenggara Timur (NTT) mengklaim persediaan beras untuk pengungsi letusan Gunung Rokatenda di Palue, Kabupaten Sikka, masih cukup."

Silver Sega

Beras untuk Pengungsi Rokatenda Masih Cukup
gunung rokatenda, NTT

KBR68H, NTT - Dinas Sosial Nusa Tenggara Timur (NTT) mengklaim persediaan beras untuk pengungsi letusan Gunung Rokatenda di Palue, Kabupaten Sikka, masih cukup. 


Kepala Dinas Sosial NTT Petrus Manuk mengatakan persediaan beras masih ada 140 ton lebih. Kata dia, untuk kebutuhan pangan, saat ini pemprov  berfokus pada penyediaan makanan siap saji.


“Stok beras kita yang cadangan beras pemerintah kewenangan bupati di Maumere masih 75 ton, kewenangan gubernur masih 66 ton. Jadi apa untuk penanganan Rokatenda beras tidak ada masalah. Tinggal kami upayakan makanan siap saji. Memang sudah ada perintah dari Kementerian Sosial untuk barang yang ada di gudang kami dapat dikosongkan untuk digeser ke Maumere ketika kondisi di sana membutuhkan itu. Dari Kementerian Sosial tidak ada alasan untuk tidak kirim. Setiap kekosongan kekurangan mereka siap kirim dalam bentuk apa pun," kata Petrus.


Kepala Dinas Sosial NTT Petrus Manuk menambahkan pihaknya terus memantau persediaan beras karena jumlah warga yang mengungsi terus bertambah. Hingga saat ini sudah lebih dari seribu warga Palue yang mengungsi ke Maumere. 


Pemerintah Kabupaten Sikka masih terus menyisir warga di desa-desa di kaki gunung Rokatenda, terutama desa yang masuk zona merah. Para pengungsi ditempatkan sementara di bekas kantor Bupati Sikka. 


Gunung api Rokatenda meletus pada Sabtu (10/8). Enam orang tewas dan seribuan warga lainnya mengungsi ke Maumere. 


Editor: Antonius Eko 


  • gunung rokatenda
  • NTT

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!