KBR68H, Jakarta - Aktivis dari Freedom Flotilla mengisyaratkan membatalkan kunjungan ke Papua. Aktivis Freedom Flotilla yang juga merupakan aktivis Papua Merdeka, Jacob Rumbiak mengaku Pemerintah Indonesia telah menolak visa kunjungan.
Jacob dan rombongan, yang berencana mendarat di Bumi Cendrawasih dengan perahu layar, pasrah kalau tak diizinkan memasuki wilayah Indonesia.
"Berusaha akan tetap masuk tapi tidak akan mengganggu dan merusak hubungan luar negeri antara negara Indonesia, Australia dan Papua Nugini. Karena misi ini adalah misi kemanusian juga. Reunian kembali antara keluarga besar Australia dan Nugini. Karena 10 ribu tahun yang lalu sebelum es mencair wilayah-wilayah tersebut satu daratan," kata Jacob.
Rencananya tiga kapal rombongan aktivis Freedom Flotilla akan bertolak dari Australia menuju Merauke, awal September nanti . Limapuluh aktivis tersebut bertujuan membawa misi perdamaian untuk Papua. Namun, Pemerintah Indonesia menolak kedatangan mereka, karena tak memiliki visa Indonesia.
Sementara, Menkopolhukam Djoko Suyanto telah menginstruksikan TNI-AL dan TNI-AU untuk mengantisipasi kedatangan para aktivis tersebut yang dikabarkan akan berlayar dari Cairns, Australia ke Papua Barat, Indonesia.
Editor: Antonius Eko