NUSANTARA

Pemprov Kaltim Alihkan 500 Miliar Dana CSR untuk Rumah Layak Huni

"Pada tahap awal, ada sekira 500-an anak yatim piatu yang terdaftar untuk mendapatkan bantuan dana santunan maupun beasiswa."

Teddy Rumengan

rumah layak huni
Rumah layak huni, Gubernur Kaltim Isran Noor peletakan batu pertama di Kelurahan Lamaru, Kota Balikpapan, Senin (26/07/22). (Humas Pemprov)

KBR, Balikpapan– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengalihkan seluruh dana corporate social responsibility (CSR) 2022-2023 perusahaan   untuk pembangunan rumah layak huni. Peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni bagi warga tak mampu sudah dilakukan di Kelurahan Lamaru, Kota Balikpapan pada Senin (26/07/2022) kemarin.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor memperkirakan Rp 500 miliar dana CSR   bisa membangun hingga 35 ribu rumah layak huni hingga ke wilayah pedalaman bukan hanya perkotaan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sudah melakukan nota kesepahaman dengan Kodam VI Mulawarman pada April 2022 lalu. Karena pembangunannya akan dikerjakan TNI.

Kata dia, dialihkannya dana CSR untuk pembangunan rumah layak huni akan lebih bermanfaat bagi masyarakat dibanding diperuntukan lainnya yang dianggap tak jelas.

“Dana-dana CSR yang perusahaannya beroperasi di wilayah Kalimantan Timur saya hitung-hitung kurang lebih setengah triliun, kurang lebih 500 miliar. Kalau itu mau dibangun ke rumah layak huni ada berapa ribu orang bisa dibangunkan rumah layak huni. Dan saya sudah meminta kepada seluruh perusahaan-perusahaan untuk tahun 2022-2023 dana CSR dihentikan untuk kepentingan lainnya kecuali pembangunan layak huni,” ujar Isran Noor.

Isran Noor berharap, dengan pembangunan rumah layak huni akan menekan angka kemiskinan sekitar 2 persen dari 6,3 persen.

Baca juga: Mencari Hak dan Perlindungan Anak yang Menjadi Yatim Piatu Akibat Covid-19

Kata dia, selama ini rumah yang tidak layak huni akan menjadi sumber berbagai persoalan di keluarga diantaranya penyebab penyakit akut seperti TBC dan laiannya.

 

Editor: Rony Sitanggang

  • Kalimantan Timur
  • rumah layak huni
  • warga miskin

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!