NUSANTARA

11 Jam Buru Tersangka Pencabulan Santri Tanpa Hasil, Polisi Minta Keluarga Kooperatif

"Petugas gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang mencari tersangka pencabulan santri MSAT dengan menyisir ruangan dan lokasi di lingkungan Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, seluas sekitar 5 hektar."

Muji Lestari

tersangka pencabulan santri
Suasana saat polisi memburu tersangka pencabulan MSAT di Ponpes Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Kamis (7/7/2022). (Foto: KBR/Muji Lestari)

KBR, Jombang - Polisi mengimbau agar MSA alias Moch. Subchi Azal Tsani dan pihak keluarga kooperatif dan membantu upaya penjemputan paksa yang dilakukan petugas pada Kamis (7/7/2022).

Upaya pencarian berlangsung 11 jam oleh petugas gabungan dari Polda Jawa Timur dan Polres Jombang,  namun belum membuahkan hasil.

Meski demikian, petugas tidak pantang menyerah, mereka terus berupaya menyisir sejumlah ruangan dan lokasi di lingkungan Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, seluas sekitar 5 hektar ini.

"Kami mengimbau keluarga MSAT ini agar kooperatif membantu kami. Sekali lagi kami menghimbau kepada pihak keluarga agar keluarga MSAT untuk kooperatif membantu kami," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto, Kamis (7/7/2022).

Baca juga:


"Apakah ada indikasi keluarga menyembunyikan tersangka MSA?" tanya wartawan.

"Upaya terus dilakukan. Kita masih berproses upaya pencarian di dalam. Kami mengimbau keluarga MSAT kooperatif membantu kami. Harap kami keluarga tersangka kooperatif," jawab Dirmanto.

Upaya penyisiran di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah dilakukan sejak Kamis (7/7/2022) pukul 07.00 WIB. Namun MSA belum diketahui keberadaannya.

MSA merupakan buronan kasus cabul anak dari pengasuh Pondok Pesantren di Ploso Jombang.

Polisi menetapkan MSA sebagai tersangka sekaligus DPO (Daftar Pencarian Orang) setelah beberapa kali mangkir dari panggilan penyidik.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

  • MSAT
  • Pencabulan
  • Shiddiqiyyah
  • kekerasan seksual

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!