BERITA

Puting Beliung Terjang Puluhan Rumah, Ini Imbauan BPBD Aceh

Puting Beliung Terjang Puluhan Rumah, Ini Imbauan BPBD Aceh

KBR, Aceh – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap bencana angin puting beliung di provinsi tersebut. Sebab kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dede, gangguan cuaca buruk diperkirakan masih akan berlanjut hingga dua hari ke depan.

"Masyarakat harus waspada karena ini kejadiannya masih terjadi dalam 2 hari ke depan dan berpotensi angin kencang. Jadi, untuk waspada terutama untuk pohon-pohon dan baliho yang berpotensi menimpa rumah," kata Teuku Ahmad Dadek kepada KBR, Selasa (10/7/2018).

Warga pun diminta mewaspadai ancaman badai kencang dan cuaca ekstrem. Hingga Selasa (10/7/2018), bangunan rumah yang ruak akibat terjangan angin puting beliung di Aceh bertambah mencapai 26 unit.

"Kepada pengendara juga kalau terjadi angin kencang itu disarankan untuk berhenti dulu, jangan masuk dulu terutama di jalan-jalan yang banyak pohon cemaranya karena pohon cemara itu rawan tumbang."

Ia menambahkan, penghitungan sementara memperkirakan angka kerugian materiil akibat angin kencang yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Aceh itu mencapai miliran Rupiah. Selain merusak rumah warga, angin puting beliung juga merobohkan baliho dan menerjang fasilitas umum seperti rumah ibadah dan perkantoran.

"Kami lagi mendata secara menyeluruh kerugian yang dialami akibat rumah rusak. Dan sekarang tim juga sudah bersiaga di sejumlah titik, apalagi setelah adanya warga yang meninggal dunia tertimpa pohon tumbang di jalan raya perkotaan setempat," terang Ahmad Dadek.

Adapun titik rawan angin puting beliung itu tersebar di Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Aceh barat Daya, Aceh Utara, Bireun, dan Lhokseumawe.

Baca juga:




Editor: Nurika Manan
  • BPBA
  • BPBD Aceh
  • Angin Puting Beliung
  • Puting Beliung
  • bencana

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!