BERITA

Rawan Longsor, Belasan Keluarga Bertahan di Pengungsian

Rawan Longsor, Belasan Keluarga Bertahan di Pengungsian



KBR, Cilacap – Sebanyak 12 keluarga di Dusun Cipicung, Desa Pangadegan, Cilacap, Jawa Tengah terpaksa bertahan di pengungsian. Bahkan, lima keluarga diantaranya sudah setahun lebih hidup di bawah tenda. Mereka bertahan sejak Maret 2015 lantaran trauma longsor.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan rumah asal para pengungsi tersebut berada di tepi tebing yang terdapat rekahan tanah. Sehingga saat hujan, retakan ini berpotensi longsor dan menimpa belasan rumah yang berada di bagian bawah. "Rumah yang tidak di tempati itu memang rawan. Kembali ke rumah, tapi takut. Ya karena rumahnya berada di tepi tebing persis. Mereka trauma sehingga sementara ini masih bertahan di pengungsian itu," ujarnya kepada KBR, Senin, 25 Juli 2016.

Saat ini, BPBD Cilacap bersama pemerintah kecamatan dan pemerintah desa tengah berupaya merelokasi seluruh keluarga yang terancam longsor. "Kemarin hasil rembug desa, kepala desa sudah menyarankan untuk ada tanah pengganti, tanah relokasi. Tapi masih musyawarah dengan kecamatan dan pihak terkait mengenai tanah kas desa itu. Dari mana biayanya, apakah swadaya yang bersangkutan," jelasnya.

Komara menambahkan, rencana relokasi permukiman juga akan dilakukan di Dusun Cijeunjing Desa Cibeunying Kecamatan Majenang. Di Dusun tersebut, terdapat 33 KK yang terdiri dari 140-an jiwa yang terancam longsor. Namun, belum ada kesepakatan mengenai pos anggaran dalam relokasi ini.


Editor: Damar Fery Ardiyan 

  • rawan longsor
  • tanah longsor
  • BPBD Cilacap
  • relokasi warga

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!