BERITA

Puncak Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Diprediksi Terjadi Malam Ini dan Besok

"Pemudik berangsur-angsur mulai menyeberang ke Pulau Jawa dengan rata-rata 7 ribu kendaraan."

Yudi Rachman

Puncak Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Diprediksi Terjadi Malam Ini dan Besok
Sejumlah pemudik dengan kendaraan pribadi yang akan menyeberang ke Pelabuhan Merak mengantre untuk memasuki kapal roro di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Sabtu (9/7). Foto: Antara

KBR, Jakarta - Puncak arus balik di pelabuhan penyeberangan Bakauheuni, Lampung diprediksi terjadi malam ini dan besok. Menurut General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Eddy Hermawan, pemudik berangsur-angsur mulai menyeberang ke Pulau Jawa dengan rata-rata 7 ribu kendaraan.

"Arus balik baru mencapai 20% dari yang menyebrang kemarin. Jika dibandingkan sebelumnya naik, jika biasa 3000 kendaraan, sekarang bisa 7 ribu kendaraan, ada kenaikan. Prediksi puncaknya malam ini dan besok, Sabtu dan Minggu ini.Kapal yang disiapkan 47 kapal, tetapi tetap yang dioperasionalkan 26-27 kapal," jelas GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Eddy Hermawan kepada KBR, Sabtu (7/9/2016).

Untuk menghindari penumpukan penumpang dan kendaraan, ASDP Bakauheuni membuka 37 loket untuk melayani penumpang, kendaraan roda dua dan roda empat.

"Ada 8 loket untuk kendaraan roda empat dan untuk roda dua ada 12 loket. Sedangkan untuk penumpang non kendaraan ada 10 loket yang dibuka. Ada juga loket portable yang dibuka di Hotel 56 Kalianda, " imbuhnya.

Eddy menambahkan, ada tiga waktu penumpang dan kendaraan membludak memasuki kapal. Pertama, pada pagi dari jam 6-8  pagi dan sore hari jam jam3-5 siang dan pada malam hari antara jam 8 hingga jam 10 malam.

"Penumpang pejalan kaki lebih ramai di pagi hingga siang hari. Namun untuk kendaraan ramai di sore dan malam hari."


Editor: Sasmito

  • arus balik
  • lebaran 2016
  • Pelabuhan Bakauheni

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!