BERITA

Polisi Kalbar Sita Ratusan Kalender Bergambar Palu Arit dan Foto Anggota DPRD

""Kita pesan kalender ini karena butuh keterangan hari baik dan hari-hari buruk sesuai tradisi Tionghoa," kata anggota DPR Thjai Chui Mie."

Polisi Kalbar Sita Ratusan Kalender Bergambar Palu Arit dan Foto Anggota DPRD
Polisi menunjukkan lambang palu arit yang terdapat pada setiap tanggal Juli di sebuah kalender di Singkawang Kalbar. (Foto: Sinaga Reinardo/KBR)

KBR, Pontianak - Kota Singkawang Kalimantan Barat dihebohkan dengan temuan ratusan kalender asal Tiongkok yang berilustrasi lambang palu arit oleh pihak Kepolisian dan TNI.

Polisi dan TNI menyita kalender itu dari sejumlah toko dan rumah warga di daerah itu. Bahkan dalam sejumlah kalender ini, terdapat foto salah seorang anggota DPRD Singkawang.

 

Anggota (DPRD) Kota Singkawang, Thjai Chui Mie angkat bicara terkait beredarnya kalender bergambar lambang palu arit, yang juga terdapat fotonya.


Thjai Chui Mie mengakui memang menggunakan kalender itu dan mengimpornya dari Tiongkok. Namun karena diimpor dalam keadaan bersegel ia tidak memperhatikannya.

 

Thjai mengatakan, kalender itu memuat informasi yang cukup lengkap, karena menjelaskan secara rinci menggunakan bahasa mandarin yang menjadi tradisi Tionghoa dalam setiap lembarnya.


Kalender itu biasa digunakan oleh para tetua Tionghoa untuk melihat hari baik, dan penafsiran hari yang selalu menjadi acuan dalam menghadapi hari. Kalender seperti ini tidak dimiliki kalender yang dibuat di Indonesia.  


Thjai Chui Mie mengatakan kalender ini bukan hanya ada di Indonesia, melainkan juga diekspor hingga ke negara lain.


Chui Mie mengatakan keberadaan gambar lambang palu arit ini dimungkinkan karena tepat di lembaran tanggal 1 Juli merupakan hari besar bagi Republik Rakyat Tiongkok. Maka kalender itupun memuat gambar itu. Ia mengatakan, gambar palu arit muncul bukan karena ada pesanan melainkan selalu dibubuhkan secara biasa di setiap kalender Mandarin yang diimpor langsung.


"Makanya tadi pagi sama kawan-kawan saya bilang, ini kan memperingati harinya, hari penyerahan Hongkong Ke RRC, bukan untuk kita.  Cuma memang lambangnya ini memang semuanya kebetulan. Itu negaranya dia (RRT), bukan negara kita. Ini karena kita beli aja, dan tidak disengaja. Ini bukan hanya di Singkawang tapi di negara lain juga beredar,” kata Tjhai Chui Mie kepada KBR, Kamis (30/6/2016) malam.


Chui Mie melanjutkan, tidak ada niatan buruk sedikitpun terkait munculnya lambang palu arit di kalender itu. Jika ada yang mengaitkan kalender itu dengan nuansa politik menjelang pemilihan walikota Singkawang pada 2017 mendatang, ia menganggapnya tidak masuk akal. Chui Mie berharap masyarakat di Kota Singkawang tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan, dan mengganggu rasa keamanan dan kenyamanan di daerah setempat.


"Kita merdeka sudah mau berumur 100 tahun, tapi masih cerita kayak begitu, ndak logika lagi. Yang kita cerita PKI lagi. Yang harus kita lakukan itu memajukan masyarakat. PKI tidak ada, mana ada PKI lagi. Cuma memang ini sensitif, tapi kan kalender ini dicetak bukan untuk Indonesia. Kita pesan karena butuh dengan keterangan hari baik dan hari-hari buruk sesuai tradisi Tionghoa, seperti yang tertera di bawah kalender," tegasnya.

 

Polres Singkawang menyita ratusan kalender yang di salah satu lembarannya bergambar palu arit. Kalender itu sudah didapat warga, sejak akhir tahun 2015 lalu. Kalender itu biasanya diberikan politisi atau tokoh masyarakat kepada warganya menjelang tahun baru.


Editor: Agus Luqman

 

  • palu arit
  • komunisme
  • Tiongkok
  • Singkawang
  • Pontianak
  • Kalimantan Barat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!