BERITA

Pasca Banjir-Longsor, Jalan Pandeglang-Anyer Dibuka Lagi

"Banjir itu menyebabkan empat orang tewas terjebak di dalam mobil yang mesinnya masih menyala."

Pasca Banjir-Longsor, Jalan Pandeglang-Anyer Dibuka Lagi
Ilustrasi. Banjir melanda Kecamatan Labuan, Pandeglang Banten pada 6 Februari lalu. (Foto: bpbd.bantenprov.go.id)



KBR, Jakarta - Jalan Raya Pandeglang-Anyer di Banten sudah dibuka dan bisa dilalui kembali, setelah sebelumnya ditutup karena banjir bandang.

Kepala Seksi Rekonstruksi dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Lilis Sulistiati mengatakan evakuasi dan pengangkatan lumpur banjir sudah hampir selesai dilakukan.


Meski demikian, kata Lilis mengatakan polisi masih memberlakukan sistem buka tutup untuk kelancaran kendaraan.


"Jalan sudah kembali normal, tapi masih buka tutup. Lumpurnya masih belum bersih semua. Buka tutup diberlakukan di jalan Carita-Anyer saja," kata Lilis Sulistiati saat dihubungi KBR, Selasa (26/7/2016).


BPBD Pandeglang Banten masih mendata angka kerugian yang timbul akibat banjir bandang itu.


Banjir bandang terjadi pada Minggu (24/7/2016) malam. Hujan deras disertai air laut menyebabkan banjir bandang melanda empat desa di Kecamatan Labuan. Di antaranya Desa Teluk, Desa Cigondang, Desa Labuan, Desa  Kalang Anyar, dan dua desa di Kecamatan Carita yaitu Desa Sukajadi dan Desa Carita Kampung Cengkara.


Banjir itu menyebabkan empat orang tewas di dalam mobil. Diduga korban keracunan gas karbon monoksida (CO) akibat kendaraan tetap dihidupkan saat terjebak longsor dalam waktu cukup lama. Para korban ditemukan saat kendaraan mereka masih dalam keadaan menyala.


Empat korban itu terdiri dari satu keluarga, yaitu Evi Lutfiah (41), Ahmad A. Yani (52), Syarifatul Ginayah (18), dan M. Fahri (6). Korban baru bisa dievakuasi sekitar Senin pagi setelah BPBD mengerahkan empat unit alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor dari Gunung Asepan.


Editor: Agus Luqman

 

  • Banjir Pandeglang
  • Pandeglang
  • Banten
  • tewas karena banjir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!