BERITA

Ombak Besar, Masyarakat Dilarang Gelar Tradisi Lomban

"Ketinggian ombak mencapai 1-2 meter lebih. "

Musyafa

Ombak Besar, Masyarakat Dilarang Gelar Tradisi Lomban
Perahu wisata menganggur di Pantai Karangjahe Rembang, karena larangan pesiar laut. Foto: Musyafa/KBR

KBR, Rembang – Sejumlah obyek wisata di Rembang, Jawa Tengah melarang tradisi lomban atau pesiar laut, sejak liburan pertama Lebaran hingga hari ini, Sabtu, 9 Juli 2016. Penyebabnya ombak besar di pesisir Pantai Utara Jawa.

Manajer Taman Kartini Rembang, Murwadi menjelaskan biasanya lomban berlangsung sampai Pulau Karang. Sekali jalan, membutuhkan waktu 15 menit. Sementara untuk ketinggian ombak mencapai 1-2 meter lebih.

Ia khawatir akan terjadi kecelakaan laut jika pemilik perahu melanggar larangan tersebut. 

“Semata – mata dengan alasan keamanan. Polairud dan Dishubkominfo tidak memperbolehkan. Kami juga terus memantau mas. Jadi jangan sekali–kali memberi izin," jelasnya kepada KBR, Sabtu (09/07).

Sementara itu, Kapolres Rembang, Sugiarto menambahkan larangan itu mengacu hasil koordinasi dengan berbagai pihak, serta ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG). Tidak hanya di Pantai Kartini, larangan itu juga diberlakukan untuk Pantai Karangjahe dan Caruban Lasem.

“Kami kemarin sudah berkoordinasi dengan Kamla, Angkatan Laut, Basarnas dan BPBD untuk menghimbau wisatawan yang ingin naik perahu atau membawa anak – anaknya mandi di laut. Kalau tidak memungkinkan, ya jangan," ungkapnya.

Wisata pantai menjadi sarana bagi masyarakat untuk berlibur usai Lebaran. Di Pantai Kartini misalnya, sehari ini lebih dari 5 ribu pengunjung datang. Kebanyakan merupakan pemudik asal luar daerah.

Editor: Sasmito

  • Libur Lebaran
  • ombak tinggi
  • Jawa Tengah
  • pantai

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!