BERITA

Mencari Tenaga Medis di Posko Mudik Gresik

"Berdasarkan pantauan KBR, di posko ini hanya terdapat tenda kesehatan dan mobil Puskesmas keliling. Sementara alat kesehatan tak tampak."

Mencari Tenaga Medis di Posko Mudik Gresik
Ilustrasi: Seorang penumpang mengamati CCTV (Closed-circuit television) di posko terpadu Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Antara)

KBR, Gresik - Tenaga medis di Posko mudik di kawasan Terminal Bunder Gresik, Jawa Timur hingga pukul 08.00 WIB belum terlihat siaga di pos pelayanan yang berjarak dua kilometer dari RSUD Ibnu Sina tersebut. Hanya ada empat polisi yang terlihat berjaga di sekitar kawasan.

Padahal sebelumnya Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan, posko akan siaga dengan tenaga dan fasilitas medis bagi pemudik selama 24 jam.

Berdasarkan pantauan KBR, di posko ini hanya terdapat tenda kesehatan dan mobil Puskesmas keliling. Sementara alat kesehatan tak tampak.

Saat KBR bertanya ke salah satu polisi yang bertugas, ia mengaku tidak tahu mengenai jadwal kedatangan petugas dari Dinas Kesehatan setempat.

"Kurang tahu mas, orangnya ke mana, yang jelas sejak pagi hanya ada mobil ambulans saja, petugasnya belum kelihatan" kata polisi yang tak mau disebutkan namanya.

Meski begitu, kata dia, sejak pagi hingga kini posko terus dibuka. Namun belum ada pemudik yang mampir ke posko itu. Menurut pantauan KBR dilengkapi catatan polisi setempat, belum ada kecelakaan lalu lintas yang memerlukan penanganan intensif dari petugas posko.

Kementerian Kesehatan menyiapkan 3.100 posko kesehatan di sepanjang jalur mudik di Indonesia. Posko yang disiapkan itu berupa tenda khusus, rumah sakit, klinik atau puskesmas. Posko yang disebut akan siaga selama 24 jam itu sebagian besar didirikan di di bandar udara, terminal, stasiun, dan di sepanjang jalur mudik.



Editor: Nurika Manan

  • tenaga medis
  • posko mudik
  • posko mudik Gresik
  • Gresik
  • terminal bunder

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!