BERITA

Longsor di Watuagung, BPBD: Belum Ada Opsi Relokasi

"Desa Watugagung berada di lembah yang dikelilingi perbukitan curam. 14 titik rawan longsor telah diidentifikasi oleh Tambak Crisis Center (TCC) akhir pekan lalu."

Muhamad Ridlo Susanto

Longsor di Watuagung, BPBD: Belum Ada Opsi Relokasi
Ilustrasi (Foto: Muh Ridlo/KBR)

KBR,Banyumas– Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah belum memasukkan opsi relokasi menjadi prioritas program penanggulangan bencana di Watuagung Kecamatan Tambak. Sebelumnya, Ahli Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Fadlin merekomendasikan agar ratusan jiwa korban longsor di Watuagung direlokasi untuk menghindari korban jiwa dan kerugian material lebih besar di masa mendatang.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Prasetyo Budi Widodo mengatakan opsi relokasi belum dibicarakan, baik di tingkat Forum Komunikasi Daerah (Forkominda) Banyumas maupun di tingkat pemerintah desa. Prasetyo beralasan, proses relokasi membutuhkan dana yang besar dan pihaknya kesulitan untuk mendapat calon lahan relokasi di desa setempat.

Menurut dia, saat ini pemerintah baru sampai tahap membuka akses jalan ke lokasi dan penanganan tanggap darurat pasca bencana.

"Proses relokasi itu kan panjang butuh persiapan lahan, dan anggaran yang memadai. Kita juga belum bertemu langsung dengan masyarakat. Pak RW itu rasan, 'Bagaimana kalau kita di relokasi?' Di sana ada lahan yang memungkinkan.  Tapi itu kan lahannya perhutani. Dan kita juga belum bertemu dengan warga masyarakat, mereka mau direlokasi atau tidak," katanya, Jumat (07/01/2016).

Ahli Geologi dari Unsoed Purwokerto, Fadlin sebelumnya juga memperkirakan perbukitan di sekitar Watuagung masih berpotensi longsor, bahkan dengan volume longsoran lebih besar. Sebab, di perbukitan sudah terjadi pelapukan dan ubahan hidrothermal yang menyebabkan tanah tidak memiliki daya ikat kuat.

Desa Watugagung berada di lembah yang dikelilingi perbukitan curam. 14 titik rawan longsor telah diidentifikasi oleh Tambak Crisis Center (TCC) akhir pekan lalu.

18 Juni 2016 kemarin, empat dusun bagian atas Desa Watuagung diterjang bencana tanah longsor dan banjir bandang. Akibat kejadian tersebut, empat rumah ambruk, puluhan lainnya rusak berat. Banjir dan longsor juga menyeret instalasi listrik mikrohidro, satu-satunya sumber listrik di dusun terisolir.

Editor: Dimas Rizky

  • bencana
  • tanah longsor
  • Relokasi Korban Bencana

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!