BERITA

Kalbar Cadangkan 269 Ton untuk Hadapi Kekeringan

"Cadangan ini untuk mengantisipasi musim kemarau dan kekeringan yang diperkirakan dapat mengakibatkan gagal panen."

Kalbar Cadangkan 269 Ton untuk  Hadapi Kekeringan
Ilustrasi cadangan beras. Foto: Antara

KBR, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sudah menyiapkan 269 ton beras untuk mengantisipasi musim kemarau dan kekeringan yang diperkirakan dapat mengakibatkan gagal panen di semester kedua tahun ini.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kalimantan Barat, Anggraito mengatakan, pencadangan beras juga dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar di seluruh Kalbar dengan jumlah 10 hingga 30 ton beras.

“Sekarang ini kan antisipasi kemarau, yang jelas pertanaman padi sudah siap, kan mulai April sampai September, pertanaman padi dari hasil cetak sawah sudah mulai ditanam, dan untuk cadangan pangannya kita juga sudah minta Gapoktan yang tergabung dalam distribusi pangan masyarakat, jadi sekarang sudah ada 40 Gapoktan yang sudah menyiapkan cadangan pangannya, yang minimal 10 ton digudangnya, jadi kita harapkan cadangan pangan musim kemarau, dan sebagian bisa dikonsumsi dan diperjualbelikan. Cadangan pangan Kalbar ada 269 ton itu yang punya Pemprov Kalbar, nanti disetiap Kabupaten juga ada cadangan minimal 100 ton,” kata Anggraito kepada KBR, Senin (11/07/2016). 

Anggraito mengakui masih ada beberapa daerah yang minus cadangan pangannya, seperti Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu, yang jumlahnya tidak sampai 30 ton dari syarat 100 ton yang diharuskan. Maka antisipasi untuk daerah tersebut, cadangan berasnya akan diambil dari Kabupaten terdekat, atau melalui bantuan stok cadangan beras Pemprov Kalbar.

Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan musim kemarau. Sebab, kata dia musim tanam padi hasil cetak sawah sudah dilakukan sejak April dan dipastikan akan panen 6 bulan kemudian. Hasil panen, kata dia, nantinya bisa untuk menambah cadangan stok beras yang dimiliki oleh Pemerintah jika kekeringan parah terjadi di Kalbar.

Editor: Sasmito

  • beras
  • kalimantan barat
  • kelompok tani
  • krisis pangan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!