BERITA

Jalur Mudik Bang Juri Jombang Macet, Polisi Berlakukan Contra Flow

"“Sesuai dengan prediksi untuk titik lonjakan kemacetan itu hari ini, H-2, kita berlakukan kalau di Bang Juri ini cintra flow, jadi kita berlakukan 15 menit contra flow""

Jalur Mudik Bang Juri Jombang Macet, Polisi Berlakukan Contra Flow
Kendaraan memadati simpang Bang Juri, Jawa Timur, saat kereta melintas di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, pada Senin (04/07). (Foto: KBR/Muji L.)

KBR,  Jombang–  Kepadatan arus kendaraan di Persimpangan tiga Kabupaten Jombang, Nganjuk dan Kediri, Jawa Timur, atau Bang Juri tepatnya di simpang Mengkreng   meningkat dari hari sebelumnya. Kondisi itu membuat arus lalu lintas dari arah Surabaya dan Malang menuju Jawa tengah dan Kediri atau sebaliknya padat merayap dan cenderung terjadi kemacetan.

 

Kepala Kepolisian Jombang, Agung Marlianto, mengatakan, kemacetan disebabkan oleh bertemunya arus kendaraan dari tiga arah. Yaitu, menuju Kediri dan Nganjuk menjadi satu di jalur Jombang – Surabaya dan sebaliknya.

Selain itu, juga karena adanya dua perlintasan kereta api yang lokasinya berdekatan tepat di persimpangan setempat. Untuk mengurai kemacetan Kepolisian Jombang menerapkan sistem buka tutup satu arah atau contra flow.

“Sesuai dengan prediksi untuk titik lonjakan kemacetan itu hari ini, H-2, kita berlakukan kalau di Bang Juri ini cintra flow, jadi kita berlakukan 15 menit contra flow untuk sementara kita tutup satu arus dari arah Nganjuk menuju ke arah Jombang kemudian kita prioritaskan untuk dialirkan menuju arah Nganjuk maupun arah Kediri," kata Agung Marlianto, Senin (04/07/16).


Selain contra flow, polisi juga menerapkan pengalihan arus ke sejumlah jalur alternatif. Di jalur nasional Surabaya - Madiun sepanjang 32 kilometer di Jombang, sebanyak 370 personel Polisi dan TNI serta Dinas Perhubungan diterjunkan dalam setiap shif  untuk memperlancar arus lalu-lintas selama arus mudik maupun arus balik lebaran.


 

Editor: Rony Sitanggang

  • mudik 2016

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!