BERITA

Arus Balik H+4, Jalur Selatan Banyumas Macet 10 KM

"Polisi telah membuat rekayasa lalu lintas di sejumlah titik rawan macet."

Arus Balik H+4, Jalur Selatan Banyumas Macet 10 KM
Kendaraan mengular puluhan kilometer di ruas jalur selatan Banyumas. Foto: Muhamad Ridlo/KBR

KBR, Banyumas – Jalur Selatan Banyumas antara Kebumen hingga Sampang dan Kota Purwokerto macet lebih dari 10 kilometer akibat membludaknya kendaraan pada arus balik pada H+4, Minggu (10/7/2016). 

Salah satu pengendara mobil pribadi yang ditemui di Lumbir Kabupaten Banyumas, Ridwan mengatakan, pada kondisi normal, perjalanan antara Yogyakarta ke Lumbir bisa ditempuh dalam waktu enam atau tujuh jam perjalanan. Namun, kali ini perjalanan harus ditempuh dalam waktu hampir 12 jam atau dua kali lipat dari biasanya.

Ia mengaku enggan menggunakan Jalur Daendels atau Jalur Lingkar Selatan-Selatan (JLSS) karena khawatir tersesat.

"Macet itu di daerah Tambak. Tadi lumayan panjang sih, ada 10 kilometer sepertinya. Di situ kan jalannya kecil. Jadi hanya pas buat berpapasan mobil saja. Macetnya dari gombong, tambak, terus ke sini lagi masih macet," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisan Cilacap, Muhamad Taat mengatakan, polisi telah membuat rekayasa lalu lintas di sejumlah titik rawan macet. Salah satunya di persimpangan Cilopadang menuju Brebes, dengan mamasang marka dan menempatkan petugas untuk memprioritaskan arus kendaraan dari Jawa Tengah ke Jawa Barat.

Hal ini dilakukan karena Jalur Wangon (Banyumas)–Majenang (Cilacap)–Dayeuhluhur (Perbatasan Jateng–Jabar) tetap menjadi pilihan utama dalam arus balik bagi masyarakat dari arah Jatim, Jogja, Purworejo, dan Kebumen yang akan menuju Bandung, Jawa Barat.

Satu unit tim urai Satlantas juga sudah dikerahkan untuk mengurai lokasi yang berpotensi terjadi kepadatan seperti di Pasar Genteng Cimanggu, simpang Cilopadang Majenang serta pertigaan Dipo Majenang.

Taat menambahkan, siang ini situasi arus lalu lintas di jalur selatan Cilacap ruas Karangpucung–Majenang–Dayeuhluhur (Perbatasan Jateng–Jabar) secara umum terjadi peningkatan volume arus kendaraan namun tidak sampai menyebabkan kemacetan.

Editor: Sasmito

  • rekayasa lalu lintas
  • arus balik
  • lebaran 2016

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!