BERITA

Tokoh Lintas Agama Jombang Gelar Aksi Keprihatinan Tolikara

"Puluhan aktifis dan tokoh lintas agama Jombang Senin malam (20/7) menggelar aksi keprihatinan kasus Tolikara. "

Tokoh Lintas Agama Jombang Gelar Aksi Keprihatinan Tolikara
Foto : Gusdurian

KBR, Jakarta- Puluhan aktifis dan tokoh lintas agama Jombang Senin malam (20/7) menggelar aksi keprihatinan kasus Tolikara. Acara yang dikemas dalam suasana Idul Fitri ini digelar di Padepokan Djagat Besi Betek Jombang dengan tema "Ketupat untuk Tolikara".

Ketua Lesbumi NU Jombang, Suudi Yatmo mengatakan, keragaman yang menjadi ciri khas bangsa ini tengah menghadapi ujian berat. Kata dia, beberapa contoh tindak intoleransi seperti mushalla dibakar, gereja ditutup, orang beribadah dihalang-halangi masih terus terjadi.

Ia berharap dengan aksi keprihatinan tersebut kerusuhan Tolikara tidak merembet ke tempat-tempat lainnya. Khususnya Kabupaten Jombang yang sebentar lagi akan ditempati Muktamar NU ke-33.


"Dengan konsolidasi ketupat ini Jombang harus kondusif. Tidak boleh ada gangguan atas nama suku, agama, ras, dan golongan," jelasnya.


Sementara itu, Koordinator Jaringan GUSDURian Jombang, Aan Anshori dalam acara itu juga mengingatkan pentingnya seluruh komponen masyarakat untuk tidak mudah diadu domba. Menurutnya, ada banyak kejanggalan dalam kasus Tolikara. Komunitas muslim di Papua telah hidup damai dan rukun selama bertahun-tahun. 

"Ada indikasi kuat kejadian ini merupakan skenario memecah belah persatuan," ujar Aan.

Menurutnya ada upaya sistematis untuk membenturkan anak bangsa dengan menyulut kemarahan melalui sentimen antiIslam dan antiPapua. Aparat keamanan dan intelejen jelas kecolongan atas peristiwa ini.


"Komnas HAM perlu turun melakukan investigasi. Kepolisian perlu sesegara mungkin menangkap pelaku lapangan dan aktor intelektual dibalik kasus Tolikara. Aan Anshori yg juga duduk sebagai Dewan Ali Ikatan Sarjana NU Jombang ini mengajak seluruh komponen bangsa semakin memperkuat dialog agar tidak mudah diacak-acak kekuatan anti-NKRI," tambahnya.


Dalam aksi tersebut, hadir pula ketua Badan Kerjasama Antar-Gereja (BKSG) Jombang, Pdt. Eddy Kusmayadi. Ia menyesalkan kasus di Tolikara dapat terjadi. Menurutnya, pembakaran rumah ibadah sangat bertentangan dengan ajaran Kristen.

"Kami berharap aparat segera mengungkap kasus ini dan menegakkan hukum secara adil dan transparan," tambah Eddy.

Sebagai info, setidaknya ada 13 organisasi lintas agama yang hadir dalam aksi keprihatinan Tolikara. Diantaranya perwakilan PGLII Jombang, PHDI, Staramuda, GKJW,Prasasti, FKMJ, MWC NU Mojoagung, Banser dan GP Ansor Mojoagung, Komunitas Sukarmaju, GKI Jombang, Pemuda Muhammadiyyah, dan GUSDURian 

  • insiden tolikara
  • gusdurian
  • FKMJ
  • jombang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!