BERITA

Libur Lebaran, Pengiriman Masker Ke Bondowoso Tertunda

Libur Lebaran, Pengiriman Masker Ke Bondowoso Tertunda

KBR, Bondowoso – Kosongnya persediaan masker untuk warga terdampak abu vulkanik Gunung Raung belum bisa ditangani Pemkab Bondowoso, Jawa Timur. Berbagai instansi seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI serta Dinas Kesehatan juga terpantau kehabisan stok masker menyusul meningkatnya intensitas hujan abu di hampir seluruh kecamatan.

Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bondowoso, Miftahul Huda mengatakan, sebenarnya PMI Pusat dan Provinsi telah menyiapkan masker untuk dikirim ke Bondowoso. Namun, pengiriman tertunda.

“Sebenarnya PMI Pusat dan Provinsi sudah siap mengirimkan 100 ribu masker, hanya saja kendalanya tidak ada agen pengiriman barang atau travel yang buka. Jadi sampai hari ini belum terkirim maskernya,” kata Miftahul Huda saat dihubungi KBR, Senin (20/7/2015) petang.

Miftah menambahkan, sejak naik status menjadi siaga (level III) pada 29 Juni lalu, PMI telah membagikan total 63 ribu masker kepada masyarakat. Persediaan terakhir milik PMI sebanyak 2.000 masker sudah dibagikan ke Kecamatan terdampak yakni Tlogosari dan Klabang.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Bondowoso akhirnya berinisiatif menjemput masker ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur hari ini, akibat terlambatnya pengiriman ke Bondowoso. Kepala Dinkes Bondowoso, Muhammad Imron dalam pesan singkatnya kepada KBR mengatakan, sebanyak 15 ribu masker sedang diambil langsung ke Surabaya.

“Sudah kami bagikan 10 ribu, stoknya habis, karena masyarakat sangat butuh akhirnya kami jemput ke Dinas Kesehatan Provinsi,” ujarnya.

Hingga petang ini stok masker di Kabupaten Bondowoso masih kosong. BPBD Bondowoso juga sedang menunggu kiriman yang direncanakan datang siang tadi dari BPBD Provinsi. Namun, hingga saat ini masker yang ditunggu belum juga tiba.

Editor: Rony Sitanggang

  • abu vulkanik Gunung Raung
  • BPBD Bondowoso
  • Stok Masker kosong
  • Masker Gratis

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!