BERITA

Libur Lebaran, Pasien Rujukan di RSUP NTB Membludak

"Dalam sehari, RSUP NTB menerima sebanyak empat orang pasien rujukan yang merupakan korban laka lantas di Kabupaten Kota. "

Zaenudin Syafari

Libur Lebaran, Pasien Rujukan di RSUP NTB Membludak
Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB. Foto: Zainudin Syafari KBR

KBR, Mataram-  Pada saat libur Lebaran ini, jumlah pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB membludak. Meski tak disebutkan angkanya, pasien rujukan didominasi oleh pasien korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Dalam sehari, RSUP NTB menerima sebanyak empat orang pasien rujukan yang merupakan korban lakalantas. Dibanding hari-hari biasanya, jumlah pasien korban lakalantas yang dirujuk ke RSUP meningkat dua kali lipat.


Hal itu dikatakan Kepala Bidang Perawatan RSUP NTB, dr Sri Kartika di Mataram Senin (20/07) siang. Ia mengatakan ada pasien yang cedera kepala berat dan terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar Bali untuk memperoleh perawatan yang lebih intensif. Pasien rujukan ini kebanyakan berasal dari  Rumah Sakit atau Puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).


“Pasiennya membludak, terutama karena kecelakaan dari Praya, rujuk ke Rumah Sakit kemungkinan karena dokternya tidak ada ditempat.  Kebanyakan pasien rujukan. Yang kemarin sore itu saja kami terima itu empat, dari Praya dua dan Cakra satu dan dari Lotim satu," kata Sri Kartika, Senin (20/7/2015).


Selain pasien korban lakalantas, pasien yang dirujuk ke RSUP NTB adalah pasien melahirkan dengan operasi cesar dan pasien yang sakit asma akibat datangnya musim kemarau. Ia mengatakan, banyaknya pasien yang dirujuk ke RSUP ini lantaran dokter di masing-masing puskesmas dan rumah sakit kabupaten/kota sedang cuti. Meski demikian, ia mengaku sejauh ini kapasitas RSUP NTB masih mencukupi untuk pasien-pasien tersebut.  

Editor: Dimas Rizky

  • pasien kecelakaan lalu lintas
  • lakalantas
  • RSUP NTB
  • Libur Lebaran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!