BERITA
Jelang Muktamar, Ponpes Bersihkan Atribut Parpol
"Upaya bersihan atribut partai politik dalam area Muktamar Ke 33 Nahdatul Ulama, dilakukan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur."
Muji Lestari
KBR, Jombang- Upaya pembersihan atribut partai politik dalam area Muktamar
Ke 33 Nahdatul Ulama dilakukan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul
Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur. Hal ini dilakukan agar area
muktamar streril dari intervensi partai politik.
Humas Ponpes Bahrul Ulum Abdul latif Malik, mengatakan, selain menjaga
agar pelaksanaan Muktamar bersih dari upaya kampanye Parpol tertentu,
tindakan ini juga merupakan hasil musyawarah keluarga yang menginginkan
area Pesantren Tambakberas hanya untuk para tamu atau
Muktamirin.
"Jadi semuanya di Bahrul Ulum kita among tamu jadi murni tamunya
Nahdlatul Ulama, tidak ada tamu partai semuanya harus menanggalkan
partai masing-masing dan kita semuanya khidmahkan NU. Tidak boleh
terkontaminasi oleh kepentingan yang lain. Untuk Muktamar ke 33 ini kita
mendukung sepenuhnya kesuksesannya tanpa ada embel-embel partai, kata
Abdul Latif, Sabtu (25/07/15).
Menurut pria yang akrab disapa Gus Latif ini, saat Kampanye pilpres dan
pilkada Kawasan Ponpes juga harus steril dari atribut partai. Bahkan
jika ada keluarga pondok yang mencalonkan diri dilarang keras memasang
atribut kampanye di Ponpes.
Sementara, atribut Partai yang dicopot itu merupakan Spanduk yang
terpasang di pintu masuk area Pesantren. Spanduk atas nama Ir H. Modir A
Roffi, Ketua DPC PKB Bangkalan yang juga Wakil Bupati Bangkalan itu
berisi tulisan ucapan selamat datang untuk peserta Muktamar.
Ponpes Bahrul Ulum merupakan salah satu dari empat Ponpes yang ditunjuk sebagai basecamp para Muktamirin. Ketiga pondok lainya yakni Ponpes Tebuireng, Ponpes Darul Ulum (peterongan), Ponpes Mambaul Ma'arif (Denayar).
Editor: Malika
- Muktamar Ke 33 Nahdatul Ulama
- Muktamar NU 33
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!