KBR, Cilacap – Volume kendaraan yang melintas di Jalur Lintas Selatan (JLS) Jawa Tengah menurun dibanding tahun lalu. Penurunan diperkirakan mencapai 20 persen.
Relawan Posko Mudik Majenang Kabupaten Cilacap, Haryadi Nuryadin mengatakan salah satu faktor utama penyebab penurunan volume lalu lintas di jalur selatan adalah beroperasinya Tol Cikampek-Palimanan (Cipali).
Pemudik kendaraan roda empat memilih menggunakan jalur tol untuk mempersingkat waktu perjalanan. Pemudik tujuan Kebumen atau Yogyakarta bisa keluar dari jalur pantura menuju JLS di titik Brebes-Ajibarang-Purwokerto. Faktor lainnya, pemudik lebih banyak menggunakan angkutan umum. Angkutan gratis dari perusahaan juga mempengaruhi jumlah pemudik kendaraan pribadi.
"Kalau dibanding tahun kemarin jelas berkurang ya. Artinya dilihat kalau dibanding dari kendaraan yang masuk saja, sudah menurun. Terutama pada kendaraan roda dua dan empat. Kalau dibanding hari kemarin memang sudah ada peningkatan (volume kendaraan)," kata Haryadi, Senin (13/7/2015).
Haryadi mengungkap berdasar data yang diperoleh di Pos Aju perbatasan Jawa Tengah Jawa Barat, hingga pukul 12:00 WIB tadi, kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah dari Jawa Barat adalah truk 229 mobil 391, sepeda motor 2729. Total kendaraan yang masuk Jawa Tengah dari arah barat adalah 3189 unit kendaraan. Pada H-5 tahun lalu, volume kendaraan masing-masing jenis pada pukul 12:00 WIB sudah diatas lima ratus kendaraan. Sedangkan tahun ini, hanya kisaran 300-an kendaraan.
Haryadi
menambahkan, dibanding hari Minggu kemarin, memang sudah ada sedikit
peningkatan volume kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah. diperkirakan puncak
arus mudik bakal terjadi pada H-3 lebaran, atau sekitar hari Selasa.
Editor: Malika