BERITA

JAAN : Stok Vaksin Rabies Cukup Untuk Pulau Dewata

"Koordinator JAAN, Benvika mengatakan, ada cara lain mencegah penularan rabies dari anjing yaitu dengan cara sterilisasi dan vaksinasi rutin."

Gun Gun Gunawan

JAAN : Stok Vaksin Rabies Cukup Untuk Pulau Dewata
Seorang petugas menyuntikkan vaksin anti rabies pada seekor anjing milik warga di Denpasar, Bali, Sabtu (26/2)/ANTARAFOTO.

KBR, Jakarta - Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mengecam pemusnahan anjing liar yang dlakukan Pemda Bali. Koordinator JAAN, Benvika mengatakan, ada cara lain mencegah penularan rabies dari anjing yaitu dengan cara sterilisasi dan vaksinasi rutin. Apalagi ketersediaan vaksin untuk mencegah rabies cukup banyak, sehingga Pemda Bali tidak punya alasan memusnahkan anjing liar.

"Kalau vaksin untuk Rabies kalau anjing sudah menggigit manusia itu yang terbatas. Tapi kalau untuk pencegahan dari anjing ke anjing itu cukup kok asal pemerintah ada niat. Selain itu Pemda Bali jangan bekerja sendiri. DI Bali kan banyak NGO lokal," kata Benvika.


Beberapa bulan belakangan, Pemda Bali memusnahkan anjing liar guna mencegah rabies. Pada enam bulan pertama, ada sekitar 8.000 hingga 9.000 ekor anjing liar di Bali dimusnahkan dengan cara ditembak mati dengan peluru racun.


Kepala Dinas Perternakan Provinsi Bali, Putu Sumantra mengatakan selama ini rabies menyebabkan banyak warga Bali tewas. Di sisi lain, vaksinasi rabies juga sulit dilakukan karena banyak warga tidak mau terlibat dalam penangkapan anjing liar.

Hal ini diperparah dengan minimnya pasokan Vaksin Anti Rabies (VAR). Biofarma selaku penyedia vaksin hanya mampu memasok 10 ribu vial vaksin, dari kebutuhan di Bali sebanyak 170 ribu vial vaksin dalam satu tahun.


Editor : Sasmito Madrim

  • Pemprov Bali
  • Anjing
  • rabies
  • vaksin anti rabies

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!