BERITA

Harga Sembako di Banyuwangi Berangsur Stabil

Suasana pasar sayuran dan ikan. Foto: KBR/ Alex Gunawan

KBR,Banyuwangi- Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berangsur stabil setelah sempat mengalami kenaikan tajam selama Lebaran. Bahkan saat ini, beberapa kebutuhan pokok lainya anjlok.

Di Pasar Jajag Banyuwangi harga bawang merah berkisar di harga Rp. 16.00 per kilogramnya, sedangkan harga beras kwalitas super berada diharga Rp.8500 per kilogramnya. Sementara itu untuk harga cabai rawit harganya cendrung turun Rp. 20000 per kilogranya. Pada bulan puasa harga cabai rawit cenderung menyentuh harga Rp. 60000 perkilogramnya, kini menjadi Rp. 40000 per kilogranya.

Salah satu pedagang di Pasar Jajag Banyuwangi Siti Marsini mengatakan, harga kebutuhan pokok  berangsur stabil karena stok barang cukup. Bahkan beberepa komoditi seperti cabai rawit stoknya cendrung melimpah. Sedangkan daya beli masyarakat pasca lebaran ini menurun. sehingga kata Marsini, pedagang terpaksa menurunkan harga.

“Harga cabe 40 Cuma, terus yang merah sama jualnya sama. Ini turun kalua ini, pas Hari Raya itu ya naik, Hari Raya itu 60, 50 ada. Ya harganya stabil,” kata Siti Marsini (24/7/2015).

Tidak hanya harga cabai rawit yang cendrung turun, harga daging sapi juga mulai turun. Harga daging sapi jenis super berada diharga RP. 100.000 perkilogranya dari harag sebelumnya Rp. 120.000 per kilogramnya. Sedangkan jenis daging biasa berada di harga Rp. 95.000 perkilogranya dari sebelumnya Rp. 100.000 perkilogramnya.

Zain Alfin pedagang daging sapi di Pasar Banyuwangi memperkirkan harga daging sapi ini cendrung stabil hingga dua pekan kedepan. Sebab stok daging saat ini mencukupi. 

Editor: Malika

  • harga kebutuhan pokok
  • pasar banyuwangi
  • harga barang di pasar banyuwangi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!