BERITA

Gempa Tremor Gunung Raung Sempat Meningkat

Gempa Tremor Gunung Raung Sempat Meningkat

KBR, Bondowoso– Aktivitas kegempaan Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso, Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur, masih fluktuatif. Hari ini, gempa tremor mencapai angka dominan 30 milimeter dengan amplitudo 5 – 32 milimeter. Sebelumnya, dominan gempa tremor berada pada angka 29 milimeter.

Meski begitu Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Wilayah Barat, Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan, kenaikan gempa tremor yang terjadi hari ini tidak berarti aktivitas vulkanik Gunung Raung ikut meningkat.

“Kalau ada kenaikan, masih tetap dalam bahasa fluktuasi. Ini memang tertinggi sejak siaga, tapi bukan berarti meningkat. Jangan dibikin heboh. Ini sedang kita lihat kenapa naiknya singkat sekali, biasanya kalau naik lumayan panjang, tapi Raung ini singkat sekali naiknya,” kata Hendra Gunawan kepada KBR, Senin (27/7/2015).

Kata Hendra Gunawan, saat ini PVMBG sedang mengolah data dari hasil pengamatan yang dilakukan sejak sebulan terakhir terhadap segala aktivitas gunung setinggi 3.332 mdpl itu. Hingga kini, PVMBG sendiri belum bisa memastikan kapan aktivitas Gunung Raung akan berhenti. PVMBG juga tidak bisa memprediksi berapa banyak material vulkanik yang terkandung dalam perut Gunung Raung.

“Gunung Raung ini tidak seperti Gunung Sinabung, Merapi atau Kelud. Kami tidak bisa melihat langsung aliran atau lontaran lava pijar, sehingga sulit di prediksi sebanyak apa magma yang terkandung didalamnya,” katanya.

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai isu yang beredar. Berbagai informasi seputar aktivitas Gunung Raung, akan terus diinformasikan oleh BPBD di tiga Kabupaten terdampak letusan Raung. 

Editor: Malika

  • erupsi Gunung Raung
  • Gempa Tremor Gunung Raung
  • PVMBG
  • Gunung Raung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!