BERITA
Calon Bupati Halmahera Barat Yakin Bebas dari Narkoba dan HIV/AIDS
"Calon Bupati Halmahera Barat Muhammad Sukur Mandar bersedia diperiksa Narkoba dan HIV/AIDS."
KBR, Ternate- Calon Bupati Halmahera Barat Muhammad Sukur Mandar,
mengaku menandatangani semua peryataan bersedia untuk diperiksa oleh tim dokter
dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan sebagai calon bupati. Sebab, sebelum
menjalani pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah diminta untuk
menandatangani pernyataan bersedia atau tidak untuk diperiksa narkoba dan
HIV/AIDS.
Mandar mengaku bersedia diperiksa Narkoba dan HIV/AIDS. Ia, yakin bebas dari penyakit itu. Demikian dikemukakan Sukur Mandar, kepada wartawan usai menjalani tes psikologi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Maluku Utara Chasan Bisoerie di Ternate.
"Di dalam proses itu diminta
kepada calon untuk menyetujui atau tidak, artinya ada calon yang berhak menolak
kalau tes narkoba, iya to saya kira tidak semua pasti menerima dong, saya
mengisi semua pernyataan menerima, saya yakin bebas dari segala macam bentuk
kejahatan itu ya. Saya kira yang paling prinsip proses ini adalah bagaimana
menjelaskan kepada masyarakat soal rekam jejak keseharian. Intinya apakah
kepribadiannya bisa diandalkan kira-kira, jadi secara prinsip itu yang saya
kira menjadi tujuan utama dari psikotes kesehatan ini," kata Muhammad Sukur Mandar.
Sedikitnya
terdapat 560 soal tes psikologi yang disodorkan tim dokter kepada para pasangan
calon bupati bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota.
Dalam tes psikologi itu intinya menurut Mandar, dimaksudkan untuk mengetahui bagaima para calon kepala daerah merespon masalah dan mengatasi masalah, mengambil keputusan, ketegasan seorang calon pemimpin dalam memimpin.
Editor: Dimas Rizky
- pemeriksaankepala daerah
- tes kesehatan calon kepala daerah
- bersedia diperiksa Narkoba dan HIV/AIDS
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!