BERITA

Amankan Mudik, Polda Jatim Kerahkan 12 Ribu Personel

"Polda Jawa Timur juga telah membangun 280 pos pengamanan dan pelayanan disepanjang jalur mudik yang tersebar di seluruh Jawa Timur. "

Amankan Mudik, Polda Jatim Kerahkan 12 Ribu Personel
Ilustrasi arus mudik. Foto: Antara

KBR, Bondowoso – Sebanyak 12 ribu personel dari Kepolisian Daerah Jawa Timur dikerahkan untuk mengamankan arus mudik lebaran tahun ini. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, 12 ribu personel tersebut akan disebar ke berbagai wilayah rawan kecelakaan lalu lintas dan kejahatan. Polda Jawa Timur juga telah membangun 280 pos pengamanan dan pelayanan disepanjang jalur mudik yang tersebar di seluruh Jawa Timur.

“Kita baru mengggelar kesiapan pengamanan mudik. Personel yang kita libatkan sekitar 12 ribu. Untuk pos ada sekitar 280 pos yang terdiri dari pos pengamanan dan pelayanan,” kata Kapolda disela kunjungannya memantau kondisi siaga gunung raung di Kabupaten Bondowoso, Senin (6/7/2015).

Kapolda menambahkan, berdasarkan survey Dirlantas Polda Jawa Timur, sekitar 70 titik menjadi pusat perhatian karena rawan kemacetan. Selain itu, ada 40 titik lokasi yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Kapolda juga menyiapkan sejumlah penembak jitu yang akan diterjunkan kelapangan jika diperlukan.

“Sudah kami survey bersama Dirlantas dan dinas terkait, ada beberapa yang menjadi persoalan dan perhatian seperti jalur pantura Mengkreng dan pelabuhan penyebrangan di Kabupaten Banyuwangi,” papar Kapolda.

Dalam pemaparannya, Kapolda juga mengimbau para pemudik untuk tidak ugal – ugalan dan mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan bersama. Jika memungkinkan Anas juga menyarankan agar masyarakat tidak mudik menggunakan roda dua.

Editor: Malika

  • arus mudik
  • Polda Jawa Timur
  • Pengamanan mudik
  • pos pengamanan mudik lebaran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!