BERITA

Kualitas Udara Kota Pontianak Tidak Sehat

"Kondisi ini sudah berlangsung sejak tanggal 3 Juli lalu."

KBR, Pontianak - Kualitas udara di kota Pontianak berada pada level tidak sehat. Kepala badan lingkungan hidup (BLH) Kota Pontianak, Multi J. Bhatarendro menghimbau masyarakat mengenakan masker dan membatasi diri berkegiatan di luar rumah. Hal ini terutama bagi balita, ibu hamil hingga lansia yang merupakan golongan-golongan rentan terserang penyakit.

Kata dia, kualitas udara yang tidak sehat itu disebabkan  pembakaran tidak sempurna sehingga berdampak pada produksi partikel debu yang pekat dari asap. Kondisi ini seringkali terjadi pada siang hari. 

“Kami punya alat namanya Air Quality Monitoring System yang mengukur ISPU setiap hari selama 24 jam. Memang dalam beberapa hari ini mulai dari tanggal 3 sudah mulai nampak ada kondisi yang namanya tidak sehat. Terutama pada jam 1 malam sampai jam 7 pagian. Artinya partikelnya lebih pekat, kemudian jenis partikelnya lebih banyak,” ujar Multi J.Bhatarendro kepada KBR di Pontianak, Selasa, (7/7). 

Level tidak sehat artinya pencemaran udara setara dengan nilai indeks 101-199. indeks standar pencemaran udara (ISPU) kota Pontianak terpantau berada pada level tidak sehat diantara pukul 01.00-07.00 WIB, terhitung sejak 3 Juli lalu.    

Badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG) Supadio, Pontianak terus memantau jumlah hotspot (titik api) menggunakan satelit MODIS sejak 1 Juli lalu. Keberadaan hotspot ditemukan di kabupaten Kubu Raya yang berlokasi tidak jauh dari kota Pontianak.

Kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan juga telah menurunkan jarak pandang hingga mencapai hanya 500 meter pada Senin 6 Juli kemarin. Kondisi itu sempat berdampak pada penundaan beberapa penerbangan komersil di bandara Supadio, Pontianak.

Editor: Malika

• udara tak sehat
• indeks pencemaran udara
• pencemaran udara di pontianak
• level pencemaran udara