BERITA

51 Perusahaan di Balikpapan Lakukan PHK Massal

"Jumlah itu meningkat hingga tiga kali lipat di periode yang sama pada tahun 2014 lalu yang hanya 17 perusahaan melakukan PHK massal, akibat keterpurukan keuangan perusahaan."

Teddy Rumengan

51 Perusahaan di Balikpapan Lakukan PHK Massal
Ilustrasi PHK. Foto: Antara

KBR, Balikpapan – Sekitar 700 pekerja di Kalimantan Timur mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat lesunya ekonomi Indonesia selama kuartal pertama 2015. Wakil Ketua Asosiasi Pengusahan Indonesia (APINDO) Kalimantan Timur, Wahyu Hartono mengungkapkan, PHK tersebut tersebar di 51 perusahan di Kalimantan Timur.

Menurutnya, jumlah itu meningkat hingga tiga kali lipat di periode yang sama pada tahun 2014 lalu yaitu hanya 17 perusahaan yang melakukan PHK massal, akibat keterpurukan keuangan perusahaan. Kata dia, bertambahnya kasus PHK itu berimbas pada kasus perselisihan hubungan industrial (PHI) karena karyawan yang di PHK itu menuntut pesangon.

“Perselisihan hubungan industrial (PHI) itu meningkat, Disnaker (Dinas Tenaga Kerjas) Balikpapan saja itu dibulan April 2015 kemarin sudah mendapatkan kasus itu sampai 51 kasus. Padahal di tahun 2014 sebanyak 51 kasus itu satu tahun. Ini baru empat bulan saja, sama menyamai rekor di tahun 2014,” kata Wahyu Hartono, Senin (20/7/2015). 

APINDO Kalimantan Timur mendesak Pemerintah secepatnya mengatasi persoalan ekonomi Indonesia. Alasannya, jika ekonomi tak kunjung membaik, maka perusahaan tak punya pilihan lain selain melakukan PHK.

Sebab, menurut catatannya hampir seluruh bidang usaha di Kalimantan  Timur mengalami keterpurukan. Khususnya batubara, alat berat, migas hingga perhotelan.

red

Editor : Sasmito Madrim

  • PHK massal
  • APINDO Kalimantan Timur
  • Perselisihan Hubungan Industrial
  • PHK
  • Disnaker Balikpapan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!