NUSANTARA

PD Pasar Jaya Siapkan 20 Ton Daging Sapi Jelang Idul Fitri

PD Pasar Jaya Siapkan 20 Ton Daging Sapi Jelang Idul Fitri

KBR, Jakarta - Terhitung hari ini (Kamis 24/7),  PD Pasar Jaya akan distribusikan daging sapi ke 10 pasar di DKI Jakarta untuk kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan operasi pasar daging sapi ini akan berlangsung hingga 26 Juli dan mensuplai sebanyak 20 ton daging sapi lokal. 


Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, daging akan dijual di bawah harga rata-rata pasaran yaitu berkisar Rp 60.000 – Rp 85.000/kg.


“Kita ini PD Pasar Jaya. Di tempat yang pedagang daging ada, kita suplai dia. Di tempat yang jual dagingnya nggak ada, kita jualan sendiri. Kita buka sendiri dan kita jualan langsung ke lapangan,” kata Djangga usai pelepasan kegiatan operasi pasar daging sapi bersama dengan Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota, Kamis (24/7).


“Sementara ini 20 ton kita siapkan dan baru untuk 10 pasar. Nanti kita lihat animo masyarakat. Kalau ini kira-kira masih kurang, bisa kita tambah.” 

 

PD Pasar Jaya akan jual daging sapi herbal yang dibekukan dan berasal dari Bali. Kegiatan ini akan dilaksanakan di 10 pasar yang dikelola oleh PD Pasar Jaya. 


Di wilayah Jakarta Timur, antara lain Pasar Perumnas Klender, Pasar Kramatjati, Pasar Jatinegara, Pasar Klender SS, Pasar Kayu Jati, Pasar Sunan Giri, dan Pasar Rawa Bening. Lalu ada juga di wilayah Jakarta Selatan, yaitu Pasar Cipulir. Kemudian di Jakarta Barat bertempat di Pasar Tomang Barat dan wilayah Jakarta Pusat di Pasar Pal Merah. 


Operasi Pasar Daging Sapi ini dilepas langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Kamis (24/7). Ini untuk menjawab kekhawatiran akan sulitnya ketersediaan dan tingginya harga daging sapi menjelang hari raya. 


Editor: Antonius Eko 


  • pasar jaya
  • jakarta
  • daging

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!