NUSANTARA

Ratusan Bus Blokir Jalur Utama Bogor

"KBR68H, Bogor "

Rafik Maeilana

Ratusan Bus Blokir Jalur Utama Bogor
Jawa Barat, Bogor, Baranangsiang

KBR68H, Bogor – Ratusan supir bus di Terminal Baranangsiang, Bogor kembali memblokir jalan Tol dan Jalan Raya Pajajaran.

Pemblokiran itu merupakan bagian aksi penolakan supir terhadap rencana revitalisasi Terminal Baranangsiang, yang akan dilengkapi mal dan hotel.

Aksi sopir bus itu menyebabkan banyak calon penumpang terlantar. Banyak calon penumpang yang terpaksa pulang batal bepergian karena tidak mendapatkan kendaraan.

Hal itu dirasakan Hendi, penumpang yang ingin berangkat ke Majalengka. Ia terpaksa membatalkan niatnya untuk ke rumah sanak saudara karena tidak ada armada bus yang berpoperasi.

“Dari Cemplang mau ke Majalengka, terpaksa pulang lagi. Nggak naik alternatif,” kata Hendi.

Selain itu, aksi ini membuat para pekerja yang masuk di hari Minggu menjadi terganggu. Mereka terpaksa terlambat untuk bekerja karena tidak ada satupun kendaraan yang mengangkutnya. Udin salah satu karyawan swasta di Karawang yang harus rela untuk telat berangkat kerja.

“Saya juga nggak tahu, kalau tahu kejadian begini saya bawa motor. Saya  mau kerja ke Karawang. Transportasi lainnya nggak ada, kalau ada yang lain saya akan naik alternatif,” ujarnya.

Aksi pemblokiran dilakukan awak bus sejak Minggu dinihari tadi, dengan cara memarkirkan bus di tengah jalan. Mereka memblokir jalan seputaran Tugu Kujang dan pintu lepas tol Baranangsiang menuju Tol Jagorawi. Akibatnya, banyak kendaraan dari arah Jakarta yang masuk ke Bogor harus berputar arah dan mengambil jalur alternatif.

Selain armada bus, angkutan lainnya seperti angkot dan mobil L300 juga dilarang untuk menaikan penumpang.

Hingga kini, para supir bus masih menduduki terminal Baranangsiang untuk menunggu Walikota Bogor datang menemui mereka.

Editor: Agus Luqman

  • Jawa Barat
  • Bogor
  • Baranangsiang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!