NUSANTARA

PLN Sangatta Upayakan Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Ramadhan

PLN Sangatta Upayakan Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Ramadhan

KBR68H, Sangatta - PLN Sangatta berharap selama Ramadhan 1434 H semua mesin dan jaringan listrik tidak terganggu cuaca yang kerap mengganggu pasokan listrik ke pelanggan. Meski saat ini cuaca tidak normal, petinggi PLN berharap tidak menimbulkan masalah bagi pelanggan seperti lampu mati.

Pelaksana Tugas (Plt) Manajer PLN Rayon Sangatta Yoyok, mengakui cuaca buruk menjadi momok berbahaya bagi penerangan di semua daerah termasuk Sangatta. 


“Pasalnya, cuaca mampu mempengaruhi daya alir listrik ke beberapa jaringan, seperti yang terjadi beberapa hari lalu dimana terjadi pemadaman yang tak teratur akibat hujan lebat dan angin kencang,” ujar Yoyok seraya menambahkan banyak jaringan listrik terkena jatuhan ranting kayu atau bendera sejumlah Parpol.

Hal itu diakui Nur Hidayat, Supervisor Teknik PLN. Dia menambahkan, akibat cuaca ektrem terjadi gangguan langsung terhadap jaringan listrik. Ia mengaku tidak sedikit akibat terkena bendera jaringan listrik menimbulkan percikan api.

“Jika dibiarkan tentu sangat berbahaya sekali, karenanya PLN terpaksa mematikan listrik untuk keamanan semua pihak,” ujar Nur Hidayat.

Kedua petinggi di PLN Sangatta ini, mengaku sangat berharap selama Ramadhan sampai lebaran, cuaca di Sangatta bersahabat sehingga ummat Islam yang melaksanakan ibadah puasa berjalan nyaman dan tenang.

“Sebagai daerah yang berada di tepi Selat Makassar kondisi cuaca memang luar biasa, karenanya jika ada hujan lebat dan angin kencang semua tim teknis PLN sudah berada di posisi masing-masing untuk melakukan perbaikan jika terjadi gangguan,” ujar Yoyok.

Sumber: Radio Gema Wana Prima

Editor: Doddy Rosadi

  • PLN
  • gangguan listrik
  • bulan puasa
  • sangatta

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!