KBR68H, Sangatta - Mewujudkan Kutai Timur (Kutim) bebas dari penyalahgunaan berbagai jenis Narkoba pada 2015 tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, selain SDM minim juga biaya yang belum mendukung. Sementara, aksi peredaran obat terlarang terus terjadi bahkan semakin marak baik di Sangatta maupun kecamatan lain.
Ketua BNK Kutim Ardiasnyah Sulaiman mengatakan, posisi Kutim yang berada di ruas trans Kalimantan sangat wajar jika peredaran obat terlarang seperti sabu-sabu, double el serta ectasy terus terjadi.
“Pemkab dan BNK Kutim sangat prihatin, karena banyak warga Kutim yang terlibat penyalahgunaan obat terlarang baik digunakan sendiri maupun dijual untuk keuntungan sendiri dan kelompok,” kata Ardiansyah yang juga Wabup Kutim.
Disela-sela pemusnahan barang bukti diantaranya ribuan pil Narkoba dan ratusan gram SS di Kejaksaan Sangatta belum lama ini, ia mengakui peredaran obat terlarang di Kutim terus mengalami kenaikan signifikan dengan tersangka dari berbagai profesi.
Ia mengakui, selama ini cukup banyak oknum pegawai Pemkab Kutim yang dicokok petugas karena terlibat langsung. Secara pribadi ia mengaku lebih prihatin ada oknum guru yang tersandung obat terlarang.
“Jujur saja, secara pribadi sangat miris melihat keadaan di Kutim dimana tersangka penjual dan pengguna obat terlarang justru ada dari kalangan pendidik, kondisi ini menatang saya sebagai Ketua BNK untuk lebih aktif lagi bersama jajaran Disdik melakukan perlawanan terhadap Narkoba,” kata Ardiansyah.
Sebelumnya Kajari Didik Farkhan dan Kapolres Kutim Budi Santosa sama-sama mengakui, masalah Narkoba menempati peringkat teratas dari semua kasus yang selama ini terjadi di Kutim.
“Jika beberapa tahun sempat didominasi illegal logging, kini Narkoba berada di urutan teratas,” terang Kajari Didik Farkhan.
Menurut Kapolres Budi Santosa, obat terlarang mudah dibawa dan jika dipasarkan akan menghasilkan uang lebih besar dan sangat menguntungkan. Ia mengaku tidak heran, jika banyak warga Kutim meski sudah berpenghasilan mapan terlibat dalam penjualan obat haram ini. “Sekarang ini penyebarannya sudah merata, bahkan dipedalaman lebih dahsyat apalagi menjadi lintasan penyeludup internasional asal Malaysia,” katanya.
Sumber: Radio Gema Wana Prima
Editor: Doddy Rosadi
Kasus Narkoba di Kutim Sudah Melewati Kasus Pembalakan Liar
KBR68H, Sangatta - Mewujudkan Kutai Timur (Kutim) bebas dari penyalahgunaan berbagai jenis Narkoba pada 2015 tampaknya sulit terwujud.

Rabu, 10 Jul 2013 07:52 WIB


narkoba, kutai timur, pembalakan liar, bebas narkoba
Kirim pesan ke kami
WhatsappBERITA LAINNYA - NUSANTARA
Upah Ratusan Perawat di Kabupaten Cirebon di Bawah Standar, Ada yang Rp300 Ribu per Bulan
Perawat di Kabupaten Cirebon yang bekerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah sendiri hingga kini masih ada yang diupah atau menerima honor sebesar Rp300 ribu per bulan.
Tomat, Sawi, Kubis dan Cabai Rusak Kena Abu Merapi
"Kami juga meminta ke petani agar panen lebih cepat agar tanaman tidak rusak," jelasnya.
BPBD Jateng: Abu Vulkanik Merapi Ganggu Pernapasan
Dikatakannya, banyak warga masih memilih bertahan di rumah dengan penggunaan masker untuk mencegah gangguan pernapasan akibat debu vulkanik.
Tolak Aktivitas Tambang, Warga Rembang Blokir Jalan
Warga memasang poster tuntutan, sebelum ada musyawarah, penambangan berhenti total, apapun alasannya.
Induk Harimau Ditemukan Mati Terjerat di Aceh Selatan
"Ada jerat yang melekat di lehernya. Biasanya itu digunakan untuk menjerat babi, karena itu berada di kebun masyarakat,”
Gagal Ginjal Akut, DPR Dorong Pemerintah Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM
"Yang paling penting adalah tidak sebatas soal minta maaf, tapi bagaimana masa depan anak-anak yang sakit itu."
Kuasa Hukum Korban: Pemerintah Harus Tanggung Hidup Korban Gagal Ginjal Akut Anak
"Yang harus dilakukan pemerintah adalah bukan cuma pengobatan, hidup mereka itu, seumur hidup mereka harus ditanggung oleh negara."
Erupsi Gunung Merapi, 5 Wilayah di Jateng Terdampak Abu Vulkanik
"Tolong tetap waspada dan jauhi daerah rawan,"
Masih Dikaji, Terowongan Bawah Laut Hubungkan Balikpapan-IKN
Yang terowongan bawah laut itu kan sebenarnya salah satu bentuk infrastruktur yang diputuskan supaya pembangunan jalur tol itu tidak merusak lingkungan.
JPU KPK: Wakil Ketua DPRD Jatim Terima Suap 39,5 Miliar
Uang suap itu diberikan untuk mendapatkan hibah kelompok masyarakat (pokmas) selama 2020 hingga 2024.
Polda Jateng Usut 6 Kasus Tambang Ilegal
"Tersangka dari kasus tambang Magelang sedang diproses,"
Ketemu Jokowi, Nelayan Tarakan Mengeluh Sulit Dapat Solar Subsidi
"Ini tadi yang langsung saya telepon kementerian untuk menyelesaikan keluhan dari para nelayan," kata Jokowi.
Siswa Wajib Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, P2G Kritik Kebijakan Pemprov NTT
Belum ada kendaraan umum di waktu sepagi itu. Pada akhirnya siswa jalan kaki. Dalam kondisi jalan masih sepi dan langit masih gelap, kata Satriawan, siswa berpotensi jadi korban kriminalitas.
Dua Anggota Brimob di Merauke Diduga Aniaya Warga
Akibat penyaniayaan tersebut, korban mengalami memar pada bagian mata kanan, dan masih dirawat hingga kini.
Diduga Aniaya Warga Hingga Tewas, POM AL Merauke Selidiki Anggotanya
"Saya memohon maaf atas adanya musibah ini. Nanti untuk kepastiannya tentunya perlu ada investigasi dari Polisi Militer."
Pembebasan Pilot Susi Air Tunggu Hasil Negosiasi Pemkab Nduga
"Semua pasukan sudah insert ke Kabupaten Nduga. Tinggal terserah Egianus."
Ledakan di Blitar, Polisi Temukan Tiga Panci Wadah Bahan Peledak
" Kemudian dari daya ledaknya ditemukan tiga panci tapi sudah hancur, kemungkinan di situ tempat menyimpan bubuk black power itu."
Ledakan Petasan di Blitar Tewaskan 4 Warga
"Korban saat ini teridentifikasi pemilik rumah ada satu yang dalam keadaan meninggal. Kemudian tiga masih tertimbun di reruntuhan,"
Polda Papua: Upaya Pembebasan Pilot Susi Air Tak Terkait Jubir TPNPB
TPNPB menolak bernegosiasi dengan Indonesia.
Banjir Solo, Pemkot Siapkan Sekolah untuk Pengungsian
"Kami siapkan gedung sekolah menjadi lokasi pengungsian. Aktifitas sekolah kita adakan PJJ. "
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Urgensi Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
Kabar Baru Jam 10
Kabar Baru Jam 11