NUSANTARA

Kalbar Tetapkan HET Daging dan Telur Jelang Puasa

"KBR68H, Pontianak - Pemerintah Kalimantan Barat memastikan persediaan kebutuhan pokok seperti telur, daging ayam dan daging sapi mencukupi untuk kebutuhan puasa dan lebaran. Telur dijual dengan harga maksimal Rp1,400 per butir, daging potong dijual maksi"

Jayanti Mandasari

Kalbar Tetapkan HET Daging dan Telur Jelang Puasa
Kalimantan Barat, daging, telur, sapi, harga

KBR68H, Pontianak - Pemerintah Kalimantan Barat memastikan persediaan kebutuhan pokok seperti telur, daging ayam dan daging sapi mencukupi untuk kebutuhan puasa dan lebaran.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Abdul Manaf mengatakan, persediaan tiga kebutuhan pokok itu mencapai di atas kebutuhan rata-rata masyarakat.

Misalnya persediaan daging ayam saat ini populasi ayam mencapai lima juta ekor. Sedangkan kebutuhan masyarakat rata-rata tiga juta ekor per bulan.

“Stok kita untuk telur ayam kurang lebih 3,600 ton. Hitungan kita itu cukup untuk menghadapi puasa dan lebaran. Untuk daging ayam, menjelang puasa dan lebaran ini populasinya kurang lebih 5 juta ekor. Padahal kebutuhan kita biasanya hanya 3 jutaan. Kita juga mempersiapkan kurang lebih 891,2 ton untuk daging ayam. Kemudian, untuk daging sapi sebanyak 16,937 ekor atau kurang lebih 2098 ton. Sangat cukup untuk kebutuhan masyarakat yang hitungan kita itu sekitar 30 ton," kata Abdul Manaf.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Abdul Manaf menambahkan, pemerintah daerah juga sudah berkoordinasi dengan para pedagang pasar.

Pemerintah dan pedagang menyepakati pemberlakuan harga penjualan maksimal atau tertinggi selama bulan Puasa dan Lebaran.

Telur dijual dengan harga maksimal Rp1,400 per butir, daging potong dijual maksimal seharga Rp25 ribu hingga Rp27 ribu per kilogram dan daging sapi maksimal dijual Rp95 ribu per kilogram.

Editor: Agus Luqman

  • Kalimantan Barat
  • daging
  • telur
  • sapi
  • harga

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!