NUSANTARA

Gubernur Kalbar Resmikan Pusat Kebudayaan Dayak

Gubernur Kalbar Resmikan Pusat Kebudayaan Dayak


KBR68H, Pontianak
- Rumah adat Dayat terbesar di Kalimantan ‘Radakng’ akhirnya diresmikan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis.

Dihadiri ratusan undangan, baik lokal hingga luar negeri, rumah adat yang memiliki panjang 138 meter dan tinggi 7 meter itu akan menjadi pusat budaya masyarakat, terutama bagi suku adat Dayak Kalbar.

Peresmian tersebut sekaligus juga menandai dibukanya pekan Gawai Dayak ke-28 tahun 2013.

Gubernur Kalbar, Cornelis, mengungkapkan, Radakng tidak saja menjadi pusat pengembangan budaya tapi menjadi pusat masyarakat dalam menyalurkan aspirasi seni dan budaya kreatif.

“Jadi rumah adat ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budaya yang positif. Pemerintah sudah mengakomodir kegiatan kebudayaan untuk mengenal lebih dekat setiap budaya yang ada. Apalagi, Radangk dibangun di kawasan kampung budaya. Tidak hanya membangun rumah adat Dayak tapi juga rumah adat Melayu,” paparnya.

Pembangunan kampung budaya ini untuk memusatkan segala bentuk kegiatan budaya Kalbar.

“Kita ingin pusat budaya ini juga menjadi ajang perekonomian bagi masyarakat,” ucap Gubernur.

Cornelis berpesan agar menjaga rumah adat Radakng tersebut dan dimanafaatkan sebaik mungkin untuk kesenian serta kebudayaan.

“Harus dikelola dengan baik dan manfaatkan area ini untuk kegiatan budaya positif,” kata Cornelis.

Rumah Radakng ini akan menjadi aset wisata yang bisa dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan asing.  Nantinya, para wisatawan bisa berkunjung dan melihat lebih dekat rumah Radangk seperti apa.

“Ini bisa menjadi aset wisata kita. Kalbar harus memiliki pusat budaya untuk menarik minat wisatan datang. Kita ingin melasarikan budaya lokal dengan membuat kawasan wisata seperti kampung budaya ini,” kata Ketua DPD PDIP Kalbar ini.

Peresmian rumah adat Radakng juga ditandai dibukanya gawai dayak selama tiga hari mendatang.

Gawai Dayak salah satu kegiatan besar masyarakat Dayak yang bertujuan untuk mengucap syukur atas berkah yang sudah dicapai selama ini.

“Ini adalah kekayaan daerah Kalbar yang harus dilestarikan. Saya berharap, kegiatan ini dinikmati bersama, tidak hanya masyarakat Dayak tapi seluruh masyarakat yang ada di Kalbar.

Sementara Ketua Panitia Peresmian Rumah Adat Radangk, Ahi, menuturkan, Radangk akan menjadi simbol budaya yang pastinya menarik minat pengunjung dari luar Kalbar.

“Desain menampung 600 orang di ruang utama. Sementara halaman yang ada kita juga desain cukup luas yang bisa digunakan untuk aktivitas budaya,” ungkap Ahi.

Kebanggaan juga diungkapkan para pengunjung. Pengunjung kebanyakan adalah masyarakat Dayak yang sengaja datang bersama keluarga untuk melihat keindahan rumah Radangk tersebut.

Seperti diungkapkan Nikolius Taning (45) dan Albert (39). Mereka yang datang dengan keluarga masing-masing ini bangga dengan arsitektur bangunan.

Mereka sengaja datang dari Kabupaten Kubu Raya karena penasaran melihat lebih dekat kemegahan bangunan luas itu.

“Megah sekali yaa. Luas dan modern tapi tidak menghilangkan sentuhan adatnya. Luar biasa. Kami sebagai masyarakat Dayak pasti bangga karena sudah ada rumah adat di tengah kota yang bisa kita banggakan. Bukan hanya untuk kami saja tapi untuk seluruh masyarakat Kalbar,” paparnya. 

Sumber: Radio Volare FM


Editor: Suryawijayanti

  • rumah adat
  • dayak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!