NUSANTARA

APP Kalbar Buka Pasar Murah Telur

APP Kalbar Buka Pasar Murah Telur

KBR68H,Pontianak - Peternak ayam yang tergabung dalam asosiasi agribisnis dan perunggasan (AAP) Kalimantan Barat, menyiapkan 86 ton telur yang akan dijual di pasar murah.

Ketua AAP Kalimantan Barat Sujono mengatakan 86 ton telur tersebut akan disebar ke sembilan kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Diantaranya di kota Pontianak, kabupaten Sanggau, Kayong Utara, Kubu Raya dan Bengkayang.

Pasar murah ini dilakukan menyusul tingginya harga telur ayam di pasaran. Sujono mengatakan setidaknya akan ada 17 truk pengangkut telur atau setara dengan muatan 86 ton telur, yang akan dijual kepada masyarakat pada momentum pasar murah. Sedangkan, pasar murah sendiri direncanakan akan diselenggarakan pada 23 hingga 25 Juli mendatang.

Telur-telur yang ada tersebut nantinya akan dijual seharga Rp 1.200 per butir. Sementara, bazar telur ayam ini dilakukan sebagai langkah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan telur. Serta, menyusul tingginya harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional.

“Kita punya cadangan telur untuk bazar sekitar 17 truk dan estimasi itu ada 86 ton.  Dimana titik-titik yang dianggap konsumsi paling besar mungkin ditanggal 23,24,25 selama 3 hari kita akan bazar besar-besaran. Saya rasa si konsumen yang merayakan hari raya Idul Fitri tidak usah terlalu takut, tidak akan dapat telur. Bahasa itu tidak ada di dalam bazaar. Jadi, nanti kita akan lakukan bazaar yang akan didukung oleh peternak,” kata Sujono.

Sujono menambahkan saat ini harga pasaran telur di pasar tradisional mencapai Rp 24 ribu per Kg. Padahal sudah ada kesepakatan bagi pengecer untuk menjual sekitar Rp 22.500 sebelum datangnya bulan puasa. Sementara di tingkat peternak Rp 21.500 per Kg.

Editor: Antonius Eko



  • kalimantan barat
  • pasar murah
  • telur

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!