NUSANTARA

Polri Copot Atribut Khilafatul Muslimin di Solo, Pengurus Bakal Diperiksa

"Organisasi Khilafatul Muslimin sudah berdiri di Solo cukup lama, lebih dari 4 tahun."

Yudha Satriawan

Khilafatul Muslimin
Polisi mencopot papan nama organisasi Khilafatul Muslimin di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022). (Foto: KBR/Yudha Satriawan)

KBR, Solo - Kepolisian Resot Kota Solo Jawa Tengah mencopot papan identitas Khilafatul Muslimin di Kota Solo.

Kapolresta Solo, Ade Safri memimpin langsung pencopotan atribut organisasi yang bermarkas tidak jauh dari kantor DPRD Solo.

Pencopotan dilakukan setelah Polri menetapkan pemimpin tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja, sebagai tersangka penyebaran paham yang bertentangan dengan Pancasila.

Menurut Ade, sebelum pencopotan, polisi sudah memberitahu pengurus Khilafatul Muslimin kota Solo dan pemilik rumah.

"Polresta Solo yang saya pimpin langsung datang di lokasi, sebuah rumah yang menjadi pusat aktifitas Khilafatul Muslimin Kota Solo. Kita lakukan pencopotan atau pelepasan papan identitas organisasi dan kita sita beberapa brosur kegiatan Khilafatul Muslimin," kata Ade, di Solo, Kamis, (9/6/2022).

Baca juga:


Ade mengatakan dari informasi yang diterima polisi, ada 30-an anggota Khilafatul Muslimin yang terdaftar. Dari jumlah itu, ada 19 anggota aktif.

Langkah selanjutnya, imbuh Ade, polisi akan meminta keterangan para pengurus organisasi itu pada pekan depan.

Rombongan polisi berseragam dinas dan tak berseragam mendatangi lokasi dan memberitahu penghuni rumah.

Pencopotan papan identitas ini berlangsung lancar dan menarik perhatian warga sekitar lokasi.

Baca juga:

Tim khusus

Pemerintah Kota Solo akan membentuk tim khusus menangani keberadaan organisasi Khilafatul Muslimin di wilayahnya.

Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan pembentukan tim khusus melibatkan pemerintah kota, tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparat TNI-Polri. Tim khusus akan melakukan pendekatan persuasif pada kelompok tersebut.

"Khilafatul Muslimin di Solo ternyata ada kantornya. Nanti akan ada tindakan dalam rapat khusus pemkot, TNI POLRI, Kementerian Agama, dalam rangka mengantisipasi ajaran kelompok itu, kegiatan mereka supaya tidak berdampak. Atau malah jangan sampai muncul kegiatan mereka. Kita lakukan komunikasi terus, lintas sektor, nanti ada tim khusus," kata Teguh, Rabu (8/6/2022).

Baca juga:


Teguh mengatakan organisasi Khilafatul Muslimin sudah berdiri di Solo cukup lama, lebih dari 4 tahun. Pemerintah kota akan mengidentifikasi dampak keberadaan organisasi itu di masyarakat.

Editor: Agus Luqman

  • khilafah islamiyah
  • Khilafatul Muslimin
  • HTI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!