NUSANTARA

Ledakan di Banyumas, Korban Diduga Jual Bahan Petasan Melalui Online Shop

ledakan petasan

KBR, Banyumas – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Jawa Tengah masih mendalami kasus ledakan bahan petasan di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Ledakan terjadi di Grumbul Leler RT 04 RW 01, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Banyumas pada Selasa sore (14/6/2022). Akibatnya, seorang warga tewas bernama Ahmad Gustomi (28 tahun), serta empat rumah rusak.

Polisi terus menelusuri sumber bahan petasan serta jaringan penjualannya.

Kepala Satuan Reskrim Polresta Banyumas, Agus Supriyadi mengatakan, dari hasil penyelidikan, diduga kuat korban, Ahmad Gustomi menawarkan bahan petasan hingga belerang melalui online shop.

Dari riwayat penjualannya, bahan petasan tersebut dikirim ke wilayah sekitarnya, hingga ke Jawa Barat dan Jawa Timur.

Agus mengungkapkan, kepolisian juga masih belum mengetahui omzet bahan petasan tersebut. Namun sementara ini diketahui, bahan petasan dijual dengan harga Rp300 ribu – Rp500 ribu per kilogram.

Baca juga:


Korban juga menjual bahan lainnya, yakni belerang. Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki muasal bahan petasan ini.

“Dia menawarkan melalui online shop. Karena dia ini memiliki akun di aplikasi tersebut. Hasil penyelidikan di akun penjualannya itu, memang, rata-rata kurang lebih dijual seharga Rp300 ribu – Rp500 ribu per kilogramnya. Kayak belerang, dia juga jual belerang juga. Kemudian, dia jualnya ada ke beberapa wilayah, ada Surabaya kemudian sampai Jawa Barat,” kata Agus Supriyadi, Rabu (15/6/2022).

Terkait kerusakan rumah tetangganya, Agus Supriyadi mengatakan bahwa hal itu telah dibicarakan antarkeluarga pemilik rumah dan keluarga korban.

Editor: Agus Luqman

  • ledakan petasan
  • bahan petasan
  • petasan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!