NUSANTARA

Investigasi Pembunuhan dan Perampasan 2 Senpi Anggota Brimob di Jayawijaya

"Korban tewas setelah dianiaya dua orang tak dikenal menggunakan senjata tajam."

Arjuna Pademme

Investigasi Pembunuhan dan Perampasan 2 Senpi Anggota Brimob di Jayawijaya
Ilustrasi: Aparat gabungan TNI/Polri saat tengah memburu kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua, 12 Juli 2021. (Humas Polri)

KBR, Jayapura- Kepolisian Daerah atau Polda Papua menginvestigasi kasus pembunuhan dan perampasan dua pucuk senjata api (senpi) milik anggota Brimob di Kabupaten Jayapura. Peristiwa itu terjadi di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu sore, 18 Juni 2022.

Korbannya ialah seorang anggota Brimob Batalion D Wamena, bernama Diego Rumaropen. Korban tewas setelah dianiaya dua orang tak dikenal menggunakan senjata tajam.

Dua senjata api (senpi) laras panjang jenis AK-101 dan SSG-08 atau sniper Steyr, yang saat itu dipegang korban, dibawa lari pelaku.

Kapolda Papua, Mathius D Fakhiri mengaku telah menurunkan tim khusus menginvestigasi kasus itu, untuk mencari tahu siapa pelaku dan apa motifnya. Ia menduga, pelaku berkorelasi dengan kelompok bersenjata. Namun, dugaan itu belum dapat disimpulkan sebelum ada hasil penyelidikan.

"Ada indikasi ke sana (pelaku bagian dari kelompok bersenjata), tetapi nanti setelah hasil pemeriksaan lengkap. Dari hasil penyelidikan akan kita simpulkan. (Kesimpulan hasil penyelidikan) nanti disampaikan Pak Dirkrimum (Direktur Reserse dan Kriminal Umum)," kata Mathius Fakhiri, Minggu, (19/6/2022).

Kapolda Papua, Mathius D Fakhiri menambahkan, tim khusus yang dibentuk menyelidiki kasus ini berjumlah 32 orang. Pembentukan tim ini merupakan upaya penegakan hukum yang dilakukan polda setempat. Kata dia, polisi akan melakukan penegakan hukum yang tegas, namun terukur untuk mencari dan menangkap pelaku.

"Saya selaku kapolda tentunya akan mengambil langkah langkah tegas dengan kejadian ini. Dengan hilangnya dua pucuk (senjata api) ini, tidak boleh terulang lagi di waktu-waktu yang akan datang," kata Mathius.

Kronologis

Anggota Brimob, Diego Rumaropen tewas diserang orang tak dikenal saat mendampingi Danki Brimob Yon D Wamena, ke Distrik Napua.

Sebelumnya, Danki Brimob ditelepon seorang warga yang meminta bantuan untuk menembak sapi miliknya di daerah Napua. Danki Brimob berangkat ke lokasi membawa senjata jenis Steyr, dan mengajak korban yang membawa senpi jenis AK-101.

Setelah sapi berhasil ditembak, Danki menitip senpi yang digunakannya kepada Diego Rumaropen, dan pergi memastikan kondisi sapi yang sudah ditembak. Saat korban menunggu sendiri, ia didatangi dua orang yang membawa senjata tajam, dan menganiaya Diego.

Setelah menganiaya korban, kedua pelaku mengambil dua pucuk senpi yang dipegang Diego Rumaropen dan melarikan diri.

Hingga kini beberapa orang yang diduga mengetahui peristiwa itu, termasuk Danki Brimob Yon D Wamena telah dimintai keterangan.

Polisi juga masih akan memastikan kebenaran informasi soal warga yang meminta bantuan untuk menembak sapi miliknya, serta apa tujuannya.

Baca juga:

Editor: Sindu

  • senjata api
  • Senpi
  • Papua
  • Pembunuhan di Papua
  • Perampasan Senpi di Papua
  • Polda Papua
  • Kabupaten Jayawijaya

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!