BERITA

PPDB Kacau, Pemkot Surabaya Tambah Alokasi Siswa

""Mereka nilai bagus tetapi tidak dapat tempat di sekolah negeri, jadi bu Walikota berkomunikasi dengan pemerintah pusat ada upaya penambahan pagu,""

Budi Prasetiyo

PPDB Kacau, Pemkot Surabaya Tambah Alokasi Siswa
Ilustrasi PPDB (Foto: Antara)

KBR, Surabaya- Pemerintah kota (pemkot) Surabaya memastikan akan menambah batas tertinggi (pagu) jumlah siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019. Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Ikhsan mengatakan kebijakan itu dilakukan karena sampai penutupan PPDB pada hari ini, Jumat (21/06) masih ada ratusan siswa dengan nilai bagus tetapi tidak tertampung di sekolah negeri.

"Mereka nilai bagus tetapi tidak dapat tempat di sekolah negeri, jadi bu Walikota berkomunikasi dengan pemerintah pusat ada upaya penambahan pagu," kata Kadispendik Surabaya Ikhsan pada Jumat (21/6/2019).

Ikhsan menjelaskan, dengan adanya penambahan pagu di sekolah negeri, maka siswa dengan nilai tinggi bisa ditampung di sekolah negeri. Pemkot Surabaya akan menetapkan waktu selama seminggu kedepan, untuk menentukan jumlah pagu tambahan bagi siswa baru yang mendaftar di SMPN di Surabaya.

"Masih kita hitung jumlah sekolah setiap zonasinya tidak berimbang dengan jumlah penduduk. Kawasan penuh tidak berimbang dengan jumlah sedikit," jelasnya.

Ikhsan meminta kepada orang tua siswa yang anaknya belum mendapatkan sekolah untuk memantau website PPDB Kota Surabaya. Sehingga, nantinya ketika pendaftaran baru dibuka, maka mereka bisa mendaftar dan mengisi jumlah pagu yang sudah disediakan.

Ikhsan menjelaskan, Pemkot Surabaya akan melakukan perankingan untuk penambahan siswa baru tanpa melihat jarak atau zonasi yang sudah ada sebelumnya.

"Insyaallah secepatnya minggu depan bisa daftar dan kita hitung masyarakat bisa mengisi pendaftaran nilai tertinggi tanpa jarak," imbuh Ikhsan.

Editor: Ardhi Rosyadi

  • pendidikan
  • PPDB
  • Surabaya

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!