KBR, Purbalingga– Bupati Purbalingga Tasdi dan sejumlah orang kalangan pejabat Pemkab, pengusaha swasta dan ajudan bupati ditangkap dalam operasi tangkat tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin sore (4/6/2018).
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Purbalingga Tongat merasa prihatin. Sebab, saat ini Purbalingga tengah menggalakkan pembangunan di segala bidang.
Ia mengatakan belum mengetahui kasus yang membelit Bupati Purbalingga sehingga terkena OTT KPK. Ia mengaku terakhir kali berkomunikasi saat berolahraga bulu tangkis (Badminton) secara beramai-ramai dengan pegawai Pemkab dan DPRD Purbalingga, Minggu pagi (3/6/2018). Sebelumnya, ia bertemu dan berkomunikasi dengan Tasdi saat bertarawih keliling pada Sabtu malam dan salat subuh berjamaah di Padamara Sokawera, Purbalingga.
“Saya belum tahu persis itu ya.Saya (berkomunikasi) kemarin terakhir kemarin tarawih keliling di Pokol.Kemudian kayaknya pas subuh berjamaah di Sokawera. Ya benar, subuh berjamaah di Sokawera, terakhir itu. Kemudian main badminton ramai-ramai, kemudian setelah itu tidak ketemu. Otomatis yang prihatinlah, kalau itu terjadi betul,” kata Tongat, Senin tengah malam (4/6/2018).
Dia menjelaskan, saat bertemu terakhir kali, Tasdi tak bercerita apa pun. Sebab itu, ia mengaku sama sekali tak bisa memperkirakan kasus yang menjerat Tasdi.
Editor: Rony Sitanggang