BERITA

Skenario Polda Jateng Atasi Kemacetan di Jalur Mudik

""Potensi kemacetan arus mudik diperkirakan akan bergeser ke jalur perbatasan," kata Kapolda Jawa Tengah Condro Kirono."

Yudha Satriawan

Skenario Polda Jateng Atasi Kemacetan di Jalur Mudik
Pembangunan jalan tol Trans Jawa ruas Bawen-Salatiga. Pemerintah menargetkan jalan tol Bawen-Salatiga bisa digunakan pada mudik lebaran 2016. (Foto: binamarga.pu.go.id)

KBR, Solo - Kepolisian Daerah Jawa tengah terus memantau perkembangan kondisi pembangunan jalan tol dan arus kendaraan yang nanti akan melintas jalur jalan tol baru di Jawa Tengah.

Kapolda Jawa Tengah Condro Kirono mengatakan potensi kemacetan arus mudik diperkirakan akan bergeser ke jalur perbatasan.


"Kita prediksi kepadatan lalu lintas saat Lebaran atau saat arus mudik, akan terjadi ketika masuk wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat, khususnya di Brebes. Tetapi dengan berlakunya tol Brebes Timur itu nanti berakibat terjadi kemacetan di kota Tegal," kata Condro Kirono, Kamis (16/6/2016).


Namun untuk menghadapi kemacetan lalu lintas di Kota Tegal pada Hari Raya Lebaran tahun ini, Kota Tegal akan membuka jalan lingkar utara.


"Pada tahun lalu, jalur jalan lingkar utara ini belum kita berlakukan. Jadi mudah-mudahan ini menjadi solusi mengatasi limpahan arus yang keluar dari Tol Brebes Timur yang akan menuju ke Kota Tegal," lanjut Condro Kirono.


Kapolda Jawa Tengah Condro Kirono menambahkan pembangunan sejumlah jalur jalan tol juga diprediksi bisa mengurangi potensi kemacetan saat arus mudik.


Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum terus mempercepat pembangunan ruas jalan tol baru di Pulau Jawa (Tol Trans Jawa).


Jalur tersebut meliputi ruas tol Pejagan-Brebes, tol Semarang–Bawen, tol Bawen-Salatiga, serta tol Solo (Jawa Tengah)-Ngawi (Jawa Timur) dan Ngawi-Kertosono (Jawa timur).


Editor: Agus Luqman

 

  • arus mudik lebaran
  • Lebaran 2016
  • Jawa Tengah
  • Brebes
  • Tegal
  • jalan tol
  • Tol Trans Jawa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!