BERITA

Pemda Banyumas Lamban Tangani Bencana, Masyarakat Inisiatif Buka Wilayah Terisolir

"Salah satu buktinya baru ada satu alat berat yang dikerahkan"

Muhamad Ridlo Susanto

Pemda Banyumas Lamban Tangani Bencana, Masyarakat Inisiatif Buka Wilayah Terisolir
Ilustrasi (Foto: setkab.go.id)

KBR, Banyumas–  Ratusan masyarakat sipil yang tergabung dalam Tambak Crisis Center (TCC) melakukan kerjabakti membuka akses jalan dan menyalurkan bantuan logistik ke empat dusun terisolir, Rabu (22/6/2016) di desa Watuagung Kecamatan Tambak, Banyumas. Mereka bekerja dengan peralatan manual, seperti cangkul, sekop dan garpu tanah. Hal ini juga mereka lakukan sebagai kritik atas lambatnya pemda setempat dalam menangani bencana banjir dan longsor.


Koordinator TCC, Aris Andrianto mengatakan ada empat dusun yang terisolir, yakni Dusun Karang Jambe, Siwarak Kulon, Plandi dan Kedung Eyang. Bahkan hingga hari ini Dusun Plandi sama sekali belum tersentuh bantuan apapun. Padahal, di dusun ini ada 78 jiwa yang mengungsi lantaran rumah mereka rusak akibat terjangan banjir bandang.

Persoalannya, kata Aris, sumur di lokasi pengungsian kotor lantaran kemasukan lumpur banjir bandang. Sementara ini, warga setempat  menggunakan air sungai yang juga keruh akibat material banjir bandang.


"Sampai dengan hari ini baru ada satu alat berat. Artinya kesannya memang amat lambat. Sehingga teman-teman dari komunitas masyarakat sipil ini yang bergerak untuk membuka atau ikut terlibat untuk membantu akses jalan tersebut. Ada satu grumbul atau dusun di atas Watuagung, namanya Dusun Plandi, di sana ada 78 jiwa yang mengungsi. Rumah mereka hancur akibat banjir dan longsor. Sampai sejauh ini, akses ke dusun ini sangat sulit. Artinya hanya bisa dilakukan dengan jalan kaki," katanya kepada wartawan.

Aris menambahkan, prioritas para relawan adalah membuka akes jalan ke tiga dusun terisolir. Sebab, hingga saat ini material longsor berupa tanah, bebatuan besar dan pohon masih menutup satu-satunya akses jalan ke dusun tersebut. Total jumlah warga yang terisolir sekira 600 jiwa.

Tanggap Darurat Ditetapkan Tiga Hari Setelah Bencana

Dihubungi KBR, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Prasetyo Budi Widodo mengakui Bupati Banyumas baru menyatakan tanggap bencana pada Senin (21/6) kemarin, atau tiga hari setelah bencana banjir dan longsor menerjang Banyumas, Sabtu (19/6).

Bantuan logistik dan obat-obatan juga sudah dikirimkan ke posko. Namun, dia mengakui distribusi ke dusun terisolir terkendala tertutupnya akses jalan sehingga distribusi hanya bisa dilakukan dengan jalan kaki menerobos hutan.

Editor: Dimas Rizky

  • bencana
  • tanah longsor
  • banjir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!